Page 8 - modul literasi keuangan dalam bisnis (delvia) fix bismilah
P. 8
B. Bagaimana mengatur dan mengelola keuangan
1) Bagaimana mengatur dan mengelola keuangan dalam kehidupan sehari-hari
Literasi keuangan dapat dipahami sebagai pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan
yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan dan pengelolaan keuangan dalam upaya mencapai kesejahteraan (Goyal &
Kumar, 2021). Sederhananya, literasi keuangan merupakan kemampuan untuk memahami
dan menerapkan secara efektif berbagai keterampilan keuangan, termasuk manajemen
keuangan pribadi, penganggaran, dan investasi (Karakurum-Ozdemir et al., 2019).
LSeseorangsan literasi keuangan yang kuat dapat mendukung berbagai tujuan hidup, seperti
menabung untuk pendidikan dan pensiun, mengelola uang secara produktif, menjalankan
bisnis, dan selektif serta menggunakan utang secara bertanggung jawab (Alsemgeest, 2015).
Orang-orang yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi, artinya mereka melek
finansial, sehingga tidak terlalu rentan terhadap tindak penipuan finansial. Sebaliknya,
orang-orang yang literasi keuangannya rendah disebut sebagai orang-orang yang buta
finansial, sehingga mudah sekali terpengaruh dan terjebak dalam penipuan finansial
(Arrondel et al., 2014).
Secara keseluruhan, literasi keuangan memengaruhi segalanya mulai dari keputusan
keuangan sehari-hari hingga jangka panjang, serta memiliki implikasi bagi individu dan
masyarakat (Klapper & Lusardi, 2020). Level rendah literasi keuangan di setiap orang
berkorelasi dengan pengeluaran dan perencanaan keuangan yang tidak efektif, pengeluaran
peminjaman dan pengelolaan utang yang besar. Hasil dari berbagai survei dan penelitian
menunjukkan bahwa tiga besar pertanyaan berguna tidak hanya dalam menilai literasi
keuangan agregat tetapi juga dalam mengidentifikasi sub-populasi rentan kelompok dan
bidang pengambilan keputusan keuangan yang membutuhkan peningkatan. Ketidaktauaan
keuangan berdampak pada pengeluaran cukup besar, tidak hanya untuk keputusan yang
dibuat orang atau diri sendiri tetapi juga untuk masyarakat (Abdullah & Chong, 2014).
Agar efektif, literasi keuangan perlu terukur baik itu ditempat sekolah, tempat kerja,
dan masyarakat (Finke et al., 2017). Tingkat ketidatauaan keuangan yang menyebabkan
krisis keuangan, kerugiannya dampaknya terhadap perilaku keuangan, dan kerentanan
kemampuan kelompok tertentu berbicara tentang kebutuhan dan pentingnya pendidikan
keuangan (Stolper & Walter, 2017). Edukasi keuangan adalah lSeseorangsan penting untuk
meningkatkan literasi keuangan dan menginformasikan generasi konsumen dan pekerja.
Selain itu dapat dilihat menegenai perbedaan dan kebutuhan setiap orang dalam mengelola
keuangan pribadi, dapat dijelaskan pada gambar 1.2 (Babiarz & Robb, 2014).
8

