Page 97 - BUKU ANTOLOGI CERPEN 18 CERITA MENGGUGAH HATI-ok
P. 97

87





                      “Sudah  Ndah,  sudah  cukup  nangisnya!  Kamu  harus
               memberanikan diri bertanya ke mama atau papamu. Ada masalah

               apa sebenarnya.”
                      “Tapi aku gak berani Ca. Papa dan mama yang sekarang

               udah beda. Mereka udah gak bisa diajak mengobrol seperti dulu
               lagi. Mereka selalu pergi pagi dan pulang malam”.

                      “Atau  kamu  coba  bertanya  kepada  pembantu  di  rumah,
               pasti mereka tahu walaupun gak banyak”.
                      “Kamu yakin, Ca? tanya Indah ragu-ragu.

                      “Yakin Ndah, nanti aku bantu ngomong deh.”

                      “Thank’s ya Ca. Kamu memang sahabat terbaikku.”
                      “Sama-sama, Ndah.”
                      Setelah Indah agak enakan, keduanya memutuskan untuk

               pergi  ke  rumah  Indah.  Sesampainya  di  rumah,  Indah  langsung
               mencari Bik Ina, asisten rumah tangga yang tengah memasak di

               dapur.
                      “Bik Ina,” panggil Indah dengan sedikit panik.

                      “Iya Non, ada apa?”
                      “Bik,  tadi  pagi  bibik  dengar  gak  waktu  mama  dan  papa

               bertengkar ?”
                      “Iya, Non, bibik dengar,”

                      “Bik,  Bibik  tau  gak  kenapa  mama  dan  papa  sering
               bertengkar akhir-akhir ini.”

                      “Wah,  bibik  gak  tau  pasti  Non,  tapi  bibik  pernah  dengar
               katanya sih tuan selingkuh di kantornya. tapi bibik juga gak begitu

               percaya sih Non,”
                      “Selingkuh Bik?” tanya Indah tak percaya.

                      “Iya Non, sepertinya begitu.”

               Antologi Cerpen Inspiratif “18 Cerita Menggugah”                                                87
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102