Page 94 - BUKU ANTOLOGI CERPEN 18 CERITA MENGGUGAH HATI-ok
P. 94

84





               akhirnya makan bersama di sebuah restoran cepat saji di kota itu.
               Di  sela-sela  makan,  Azi  mencoba  untuk  memperhatikan  Indah,

               meyakinkan  hatinya  untuk  Indah, meskipun  Indah  terkesan  cuek
               dan  tak  menghiraukan  Azi  sedikit  pun.  Di  sela-sela  waktu

               kebersamaan mereka, Azi menyampaikan isi hatinya.
                      “Adinda, aku tahu Kamu belum bisa melupakan dia karena

               dia  adalah  cinta  pertamamu.  Aku  tak  ingin  memaksamu  untuk
               melupakan dia dan menerimaku. Aku ikhlas kalau Kamu menolak
               pernikahan kita, aku tak ingin membuat Kamu menderita bila hidup

               bersamaku.”

                      Indah  tersentuh  mendengar  kalimat  yang  berusan  keluar
               dari  mulut  Azi.  Dia  akhirnya  memberanikan  diri  untuk  menjawab
               pernyataan Azi.

                      “Bukan seperti itu, aku memang belum bisa melupakannya,
               tapi  aku  juga  menghargai  Kamu.  Awalnya  aku  memang  tidak

               setuju,  tapi  akhir-akhir  ini  hatiku  mulai  bisa  menerima  kehadiran
               Kamu. Umiku benar, aku harus segera move on. Aku tidak ingin

               menyia-nyiakan  anugerah  yang  Allah  berikan  kepadaku,  yaitu
               Kamu.  Aku  ikhlas  untuk  mengabdikan  diriku  untukmu.  Aku  akan

               berusaha untuk menjadi istri yang baik, tapi maafkan aku jikalau
               nanti aku masih belum bisa seperti yang kamu inginkan.”

                      “Sudahlah,  aku  akan  menerimamu  apa  adanya.  Aku
               bersyukur  padaAllah  karena  telah  memberikan  aku  calon  istri

               sebaik kamu. Ini, aku ada sebuah hadiah untukmu. Anggaplah ini
               sebagai  hatiku  yang  aku  berikan  untukmu.  Mungkin  harganya

               tidak seberapa, tapi aku ingin Kamu selalu mengenakannya saat
               salat bersamaku nanti.”




               Antologi Cerpen Inspiratif “18 Cerita Menggugah”                                                84
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99