Page 7 - BAHAN AJAR MERANCANG PROPER (YUNUS)
P. 7
dalam diklat ini adalah melakukan monitoring kegiatan peserta selama tahap
breakthrough I dan breakthrough II melalui tatap muka dengan penjadwalan tertentu,
dan melalui media teknologi informasi; melakukan intervensi bila peserta mengalami
permasalahan selama masa breakthrough; melakukan komunikasi dengan mentor
terkait kegiatan peserta selama masa breakthrough. Tugas Mentor dalam diklat ini
adalah memberikan bimbingan dan saran pada saat breakthrough I dan II yaitu pada
saat peserta merancang dan melaksanakan proyek perubahan; memberikan
persetujuan dan dukungan terhadap usulan rancangan Proyek Perubahan dan
memfasilitasi pelaksanaan proyek perubahan. Komunikasi antara peserta dan
mentor agar diatur bersama bisa melalui pertemuan tatap muka dan juga bisa
melalui media teknologi informasi. Hasil setiap pertemuan konsultasi baik dengan
coach maupun dengan mentor termasuk komunikasi melalui media teknologi
informasi, perlu dilaporkan kemajuannya kepada penyelenggara diklat. Laporan
pada saat breakthrough I dan II dapat dilakukan sesuai pedoman yang diterbitkan
oleh penyelenggara (pengalaman diklat yang lalu setiap satu minggu).
Pembekalan pembelajaran di kampus (on campus) dan pelaksanaan
coaching pada saat of campus sebaiknya dilaksanakan oleh satu tim fasilitator
(widyaiswara) yang terdiri minimum 3 orang tergantung ukuran jumlah peserta dalam
satu kelas. Semakin banyak jumlah peserta dalam satu kelas semakin besar tim
fasilitatornya karena anggota tim fasilitator tersebut sekaligus menjadi anggota tim
coaching. Agar kualitas pelaksanaan coaching dapat lebih terjamin, maka setiap
fasilitator dapat ditugasi memberikan coaching maksimum kepada 5 (5) peserta
Area dan Ruang Lingkup Proyek Perubahan PKN II
Sesuai dengan tujuan diklatpim tingkat II yaitu menyiapkan kompetensi
peserta diklat yang sesuai dengan persyaratan jabatan eselon II maka area dan
ruang lingkup proyek perubahan diarahkan pada tingkat perubahan/ reformasi
kegiatan organisasi. Area dan ruang lingkup kegiatan organisasi ini sangat
tergantung pada tugas dan fungsi organisasi unit eselon II yang bersangkutan.
Dari segi hirarki kebijakan, ruang lingkup kegiatan organisasi tersebut bisa
merupakan kegiatan tingkat unit/SKPD atau kegiatan lintas sektor mengingat jabatan
eselon II didaerah sampai dikabupaten/kota.
Area kegiatan organisasi bisa merupakan kegiatan berdasarkan tupoksinya
yang selama ini dianggap kurang berjalan secara maksimal, atau kegiatan yang
meliputi kegiatan lintas bidang bahkan lintas instansi misalnya kegiatan bidang
perencanaan dan pemrograman; kegiatan dibidang pembiayaan dan penganggaran,
7 Merancang Proyek Perubahan
Muhammad Yunus