Page 10 - MODUL AJAR DIGITAL-PERKEMBANGAN ILMU GEOGRAFI
P. 10
1. Nicolas Copernicus (1473-1543)
Mengemukakan bahwa bumi berbentuk bulat,
bergerak pada porosnya (rotasi) dan seperti planet
lain bumi melakukan gerak edar mengelilingi
Matahari (Revolusi). Teorinya tersebut dikenal
dengan Heliosentris. Teori ini mematahkan
anggapan yang selama itu diakui, yaitu Geosentris
(bumi sebagai pusat Tata Surya). Usaha Copernicus
tersebut, kemudian dilanjutkan oleh Galileo Galilei
(1564-1642), Johanes Keppler (1571-1630). Keppler
memberi gambaran baru tentang letak bumi dalam Gambar 14. N. Copernicus
susunan tata surya.
2. Bernhardus Varenius (1622-1650)
Seorang Ilmuwan Belanda menerbitkan buku
yang berjudul Geographia Generalis di Amsterdam
tahun 1650. Varenius berpendapat bahwa terdapat
dualisme dalam Geografi, di satu pihak geografi
mempelajari proses dan fenomena yang bersifat
alamiah seperti litosfera, hidrosfera, dan atmosfera,
serta hubungan antara matahari dengan bumi; di
pihak lain geografi mempelajri fenomena sosial Gambar 15. B. Varenius
budaya manusia.
Karena dualisme tersebut, Varenius
membedakan antara Geografi Umum
(Geographia Generalis) dan Geografi khusus
(Geographia Specialis). Geografi umum
berhubungan dengan fenomena alamiah
sedangkan geografi khusus mempelajari
daerah atau wilayah dari hasil interaksi antara
manusia dengan proses alamiah.
Berdasarkan uraian tersebut
menunjukkan, bahwa sampai abad ke-18
geografi sangat berhubungan erat dengan
Gambar 16. Buku Geographia
sejarah dan astronomi walau pun pada masa
itu Erastothenes telah mempergunakan istilah Geographia namun artinya
masih sangat sederhana, yaitu “writing about the world”.
C. Geografi Modern
Pandangan ini mulai berkembang pada abad ke-18. Pada masa ini
Geografi sudah dianggap sebagai suatu disiplin ilmiah dan sudah dipandang
dari sudut praktis. Para tokohnya, adalah :
Perkembangan Ilmu Geografi 6