Page 15 - Indara dan Siraapare
P. 15
Indara Pitaraa dan Siraapare hanya diam mendengar
perkataan ayahnya. Mereka sibuk saja memainkan keris
yang ada di tangan mereka.
“Oleh karena itu, sebelum penduduk desa marah.
Pergilah kalian mengembara …, terserah kalian, ke mana
saja. Mungkin dengan begitu kalian dapat berubah,” ucap La
Jampi dengan tegas.
“Ayah mengusir kami?” tanya Indara Pitaraa.
“Tidak, Anakku. Kami sangat menyayangi kalian dan
ingin kalian tetap di sini. Tapi, ayah rasa ini cara terbaik
untuk kalian dan untuk kita semua. Lagipula, kalian sudah
cukup dewasa untuk mencari pengalaman di luar sana,”
jawab ayahnya dengan nada sedih.
Lama Indara Pitaraa dan Siraapare terdiam. Lalu,
akhirnya keduanya menyetujui usul ayah dan ibunya.
“Baiklah Ayah, Ibu, jika memang itu yang kalian
inginkan, kami akan menjalaninya,” kata Indara Pitaraa.
“Biarlah kakak Indara, pasti banyak hal baru
yang akan kita temukan di perjalanan nanti. Akan sangat
menyenangkan pergi mengembara, mencari negeri lain,”
Kata Siraapare.
Siraapare pun mengkhayal. Ia sering mendengar
cerita dari orang-orang tua di desanya. Kata mereka, putri-
putri dari kahyangan biasanya suka bermain-main di hutan
dan di sungai. Putri-putri itu sangat cantik parasnya.
8