Page 39 - Indara dan Siraapare
P. 39
“Engkau saja yang menjadi raja, Paman Ramate. Aku
tidak bisa!” kata Siraapare menghindar.
“Aku juga tidak bisa. Aku sudah tua, lagi pula rakyatlah
yang menginginkanmu untuk menjadi raja, bukan aku,” kata
Ramate.
“Apakah raja tidak memiliki anak, saudara, atau siapa
sajalah keluarga istana yang pantas kalian jadikan raja?
Jangan aku! Lagi pula, aku bukan berasal dari negeri ini,”
kata Siraapare.
Ramate hampir berputus asa membujuk Siraapare.
Sementara, Siraapare masih saja merasa takut jika dirinya
akan menjadi raja. Menjadi raja bukanlah hal yang mudah,
pikirnya. Apalagi memimpin sebuah negeri besar.
“Sudahlah, Paman Ramate. Kalian cari saja raja yang
lain. Aku cukup membantu negeri ini saja. Lagi pula, aku
membantu kalian tidak mengharapkan imbalan apapun. Aku
mau melanjutkan perjalananku saja dan mencari kakakku
yang hilang,” kata siraapare.
Kapitalao Ramate pun menjadi bingung. Setelah
melakukan pertemuan dengan pegawai kerajaan yang lain,
ia harus segera memilih raja sebab sebuah kerajaan negeri
ini tidak boleh dibiarkan kosong. Ia khawatir jika nanti
ada pemberontak atau orang yang berniat jahat untuk
mengambil alih kekuasaan.
32