Page 47 - Indara dan Siraapare
P. 47
“Rimbi Wa Melai, hamba datang menghadap. Maafkan
hamba yang terlambat datang,” ucap Saronai.
“Tak apa, Saronai. Syukurlah kau selamat. Siapakah
pemuda yang datang bersamamu ini?” kata Putri Wa Melai.
“Pemuda ini bernama Indara Pitara. Dialah yang telah
mengalahkan Barangkaka,” jawab Saronai.
“Apa yang sedang terjadi? Mengapa kalian mendandani
Rimbi Wa Melai dan mengapa kalian menangis?” tanya Indara
Pitaraa pada orang-orang.
“Kami menangisi putri yang akan menyerahkan dirinya
pada si ular.”
“Kalian tidak usah menyerahkan putri kalian pada
ular itu, nanti aku yang akan menghadapinya,” kata Indara
Pitaraa.
“Tidak … jangan!” Putri Wa Melai berteriak melarangnya,
“Aku sudah berjanji pada ular itu untuk menyerahkan diriku.
Aku rela, asalkan penduduk negeri ini selamat.
“Rimbi, janganlah percaya perkataan ular itu. Begitu
engkau menyerahkan diri untuk dimakannya, setelah itu ia
juga pasti akan menghabisi seluruh penduduk negeri ini.
Jadi, percuma saja Rimbi mengorbankan diri,” Indara Pitaraa
mencoba meyakinkan Putri Wa Melai.
40