Page 31 - 152_Mediakom_MAR
P. 31
MEDIA UTAMA
TANGAN
AUTIS PENCIPTA
MONSTER LUCU
SOPHIA ARADHU MEMBANTU PUTRINYA YANG
MENYANDANG AUTISME UNTUK BERKEMBANG DAN
MAJU. BAGAIMANA HOBI CORAT-CORET SANG PUTRI
BERKEMBANG JADI BISNIS CUTEMONSTER?
Penulis: Utami Widyasih
ophia Aradhu punya tangan dan kuku. menemukan artikel mengenai autisme
pengalaman sendiri di beberapa tabloid dan majalah.
dalam membesarkan anak Kejanggalan pada “Setelah Nindhita lahir dan beberapa
berkebutuhan khusus. Tumbuh Kembang bulan kemudian saya mengingat apa yang
SPutrinya, Anindhita Kirana Sophia mencatat semua saya baca, beberapa poin pada anak saya
Isa, yang biasa disapa Nindhita, perkembangan anaknya secara mirip dengan artikel yang saya baca.
menunjukkan gejala gangguan rinci dalam sebuah jurnal. Dia lalu Akhirnya, saat Nindhita berusia satu tahun
spektrum autisme sejak berusia membandingkan hasil catatannya saya merasa yakin bahwa dia memiliki
masih di bawah lima tahun. Sophia dengan standar tumbuh kembang anak kemiripan dengan gejala autisme.”
menuturkan kepada Medakom pada umumnya. “Walaupun sebenarnya
pada Sabtu, 1 April lalu, bagaimana tidak boleh membandingkan diri atau Upaya Mencari Jawaban
perjalanannya bersama Anindhita sesuatu, karena akan membuat stres, Sophia kemudian mencari dokter
hingga putrinya punya bisnis dengan tapi dulu hal itu saya lakukan, terutama ahli untuk memastikan kekhawatirannya
merek dagang Cutemonster. membandingkan perkembangan Nindhita bahwa Nindhita menderita autisme.
Nindhita lahir pada 1999 dengan dengan standar anak sesuai umurnya,” “Kebetulan pada saat Nindhita genap
kondisi tubuh normal. Namun, ketika kata wanita kelahiran tahun 1973 ini. setahun, saya menemukan artikel terbaru
Nindhita mulai tumbuh, Sophia melihat “Contohnya, pada usia tertentu anak mengenai autis di sebuah majalah dengan
sejumlah kejanggalan. Saat tiba sudah bisa merespons bunyi-bunyian dan narasumber dokter ahli,” kata dia. Lalu
masa seharusnya berjalan, Nindhita sebagainya, ternyata pada usia tersebut ia mencari kontak dokter tersebut dan
belum bisa berjalan. Putrinya juga Nindhita tidak bisa melakukannya.” mendapatkannya.
sangat jarang menangis, kecuali saat Saat mengandung Nindhita, Sophia Pada saat yang sama, mertua
popoknya penuh. Reaksi mata maupun membaca berbagai buku mengenai Sophia, yang juga berasal kalangan
badan terhadap suara dan mainan kehamilan dan penyakit atau kelainan medis, berusaha mencari dokter yang
juga tidak tampak. Nindhita malah pada anak. Saat itu autisme belum paling tepat untuk menangani Nindhita.
lebih banyak memandang ke arah menjadi isu yang cukup populer. Ia dulu Singkat cerita, Sophia membawa Nindhita
MARET 2023 | MEDIAKOM || 31