Page 29 - 152_Mediakom_MAR
P. 29

MEDIA UTAMA






        tetap harus bertahan.               ucapkan, seperti “mamam” dan “bobok”
           Faiz menjalani berbagai terapi. Dia   yang merujuk pada makan dan tidur, tapi
        juga menjalani sejumlah tes. Namun,   dia tidak bisa merangkai kata menjadi
        ada satu tes yang tidak dijalankan karena   satu kalimat.
        biayanya sangat mahal bagi kami,       Semakin dewasa, tantrumnya
        yakni pemeriksaan sampel rambutnya.   semakin berkurang karena Faiz kemudian
        Pemeriksaan itu harus dilaksanakan di   mengenal gawai untuk mendengarkan
        Amerika Serikat.                    lagu. Ini sesuai dengan anjuran dokter
           Saya terus mendampingi Faiz      untuk mencari apa kelebihannya.
        menjalani terapi dan merasa terapi yang   Saya melihat fungsi auditori Faiz lebih
        dilakukan tidak terlambat karena sudah   baik perkembangannya. Dia bisa
        dilakukan sejak dini. Saya yakin Faiz bisa   bersenandung dengan nada yang jelas,
        mengejar kemajuan sampai dia berusia   meskipun tanpa kata-kata.
        lima tahun karena saat itu banyak teman   Sekarang Faiz sudah berusia 18
        Faiz yang sudah bisa berbicara dan lebih   tahun dan punya kartu tanda penduduk.
        mandiri. Ternyata harapan saya tidak   Mendampingi anak remaja berkebutuhan
        sesuai dengan kenyataan. Saya akhirnya   khusus menjadi ujian bagi saya dan
        memahami bahwa anak saya termasuk   keluarga. Faiz pernah hilang. Dia pernah
        low function. IQ-nya tidak memadai untuk   hanyut. Ada banyak kisah yang menguras
        membuat Faiz hidup mandiri.         air mata dan emosi yang kemudian saya
           Sejak saat itu saya menurunkan   tulis. Menulis adalah cara saya untuk
        ekspektasi. Saya tertekan sekali. Saya   healing.
        bayangkan Faiz bisa mengejar kemajuan   Kebiasaan menumpahkan perasaan
        tapi ternyata tidak sesuai target. Sempat   melalui tulisan membawa saya menjadi
        down juga saat itu. Akhirnya saya   penulis. Saya sering menulis kisah Faiz
        mencoba bersikap realistis bahwa anak   untuk dibagikan dengan orang tua lain
        saya low function dan saya tidak bisa saya   yang memiliki anak seperti anak saya
        paksakan dia sesuai impian saya. Saya   serta memotivasi orang tua untuk sabar
        terima keadaanya dan tetap melanjutkan   dan selalu berhati-hati dalam menjaga
        terapi walaupun tidak melihat       titipan Tuhan.
        perkembangan yang signifikan, baik     Saya mengakui bahwa diagnosis
        dalam hal kognitif maupun bicaranya.   dokter pernah sangat membuatnya stres.
        Hingga sekarang, di usia 18 tahun, Faiz   Dokter saat itu menyatakan Faiz akan
        belum bisa berbicara.               hidup di kursi roda. Dokter mungkin ingin
           Ada beberapa kata yang Faiz bisa   menggambarkan kondisi terburuk supaya
                                            saya siap. Tapi, hal itu malah membuat
                                            saya down sekali. Vonis dokter itu rasanya
                                            seperti meruntuhkan dunia dan saya
                                            tidak bisa berharap demikian.
                                               Meskipun demikian, kondisi Faiz
                                            membuat keluarga kami menjadi kuat.
            Dulu Faiz dinyatakan
                                            Kedua kakak Faiz, menjadi tim yang solid.
            menderita epilepsi,             Saat Faiz sering hilang, kedua kakaknya
            penyakit fisik yang             lebih siaga menjaga Faiz. Mereka
            akan sembuh dengan              mengunci pintu agar Faiz tidak kabur.
                                               Sejujurnya saya tidak terlalu tahu
            minum obat secara               bagaimana abang dan kakak Faiz
            rutin. Tapi, kini dia           terganggu secara mental. Sebab, kalau
            menjadi anak dengan             ada teman mereka sedang main ke
                                            rumah, Faiz mengganggu mereka.
            autisme dan belum
                                            Abang akan bilang bahwa adiknya
            tahu akan seperti apa           berbeda. Sedikit banyak mental abang
            nantinya.                       dan kakaknya sudah terbangun bila ada

                                                                                             MARET 2023   |  MEDIAKOM  ||   29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34