Page 3 - Ngopi di Kombel Madani
P. 3

B. Tantangan

                               SMAN CMBBS memiliki guru-guru yang kompeten, ada  sekitar  30% guru
                        tersebut terlibat sebagai pengajar praktik, guru penggerak, dan calon guru penggerak.

                        Sangat  disayangkan  mereka  banyak  terlibat  kegiatan  di  eksternal  sekolah  yang

                        difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi serta Balai
                        Guru Penggerak (BGP), namun  belum  banyak terlibat  berbagi praktik baik  kepada

                        teman sejawat di internal sekolah.
                               Dari hasil supervisi akademik, evaluasi diri guru, dan monitoring pemanfaatan

                        Platform Merdeka Mengajar (PMM) di bulan Januari 2023 diketahui bahwa sekitar

                        25%  guru  yang  telah  melakukan  pengembangan  diri  melalui  PMM.  Dari  jumlah
                        tersebut belum ada yang menyelesaikan diklat mandiri sampai dengan aksi nyata.

                               Hal ini menambah kecemasan kepala sekolah dan guru ketika memasuki tahun
                        ketiga penerapan Kurikulum Merdeka akan diberlakukan di semua jenjang kelas, yaitu

                        kelas  X,  XI,  dan  XII  karena  belum  semua  guru  memiliki  pemahaman  yang  sama
                        tentang Kurikulum Merdeka.

                        C. Aksi

                               Untuk mengatasi tantangan tersebut, selaku kepala sekolah saya menginisiasi
                        pembentukan komunitas belajar. Langkah-langkah yang saya lakukan adalah sebagai

                        berikut.
                        1.  Mengumpulkan beberapa guru yang terlibat sebagai komite pembelajar, pengajar

                           praktik, guru penggerak, dan calon guru penggerak di ruang kepala sekolah untuk

                           berdiskusi  tentang  pembentukan  komunitas  belajar  dan  pembentukan  pengurus
                           komunitas  belajar.  Komunitas  belajar  yang  dibentuk  diberi  nama  Kelompok

                           Belajar Madani. Kata Madani diambil dari nama sekolah yang berarti masyarakat
                           modern.

                        2.  Langkah  berikutnya  kepala  sekolah  membuatkan  surat  keputusan  penetapan

                           pengurus Kelompok Belajar Madani.
                        3.  Kepala sekolah Bersama pengurus Kelompok Belajar Madani (Kombel Madani)

                           melakukan  identifikasi  dan  analisis  kebutuhan  belajar  guru.  Berdasarkan  hasil



                                                                                                         2
   1   2   3   4   5   6   7   8