Page 189 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 189

Kemudian permukaannya diratakan. Pemahamannya: Dalam

                  membangun  setiap  gagasan  hendaklah  diproporsi  dan
                  landasan  yang  benar  lagi  meyakinkan,  sehingga  kelak

                  memperoleh hasil yang optimal.

                        2.  Mencari  kayu  berkualitas  untuk  tiang,  kemudian
                  direndam. Dalam mencari pemimpin hendaklah memilih calon

                  yang  punya  power,  bijak  dan  berwibawa  serta  berjiwa

                  kepemimpin yang handal. Orangnya steril dari sifat-sifat tak
                  terpuji.

                        3.  Tegak miring condong ke depan :

                        Sikap itulah yang harus dipakai dalam menghadapi musuh,
                  sebagaimana  posisi  tegak  seorang  pendekar.  Agak  sedikit

                  membungkuk,  itulah  starting  point  mengambil  sikap.  Tegak

                  lurus  membuat  kaku  dan  lamban.  Lihat  haluan  kapal  yang
                  condong membelah air.

                        4.  Tiang  tak  ditanam  dan  sambungan  perangkat  yang
                  dirakit  “punco  dan  pasak”  (ganjal)  menjadikan  bangunan

                  bersifat  fleksibel.  Demikianlah  kiyat  dalam  situasi  yang

                  mengancam,  harus  lentur  tapi  berprinsip.  Pepatahnya  :
                  Duduak bakisa di lapiak nan sahalai, tagak bapaliang ditarah

                  nan sabingkah.

                        5.  Bangunan  Rumah  Gadang  yang  sarat  gonjong
                  mengisyaratkan bahwa dituntut ketahanan menjunjung beban

                  dalam  menuju  kesejahteraan  hidup  dan  kehidupan.  Beban

                  ekonomi, beban sosial, beban beradat dan beragama.
                        6.  Menciptakan  bubungan  melengkung  hendaklah

                  menyambungkan                potongan-potongan                kayu        pendek

                  membentuk  rantai.  Bahwa  semua  orang  dilibatkan  dalam
                  masyarakat sebagai bentuk kebersamaan.

                        7.  Sekecil apapun tiada kayu yang terbuang. Sekurangnya

                  dia berguna untuk pasak (ganjal) penguat setiap sambungan







                       160
                                  Yus Dt. Parpatih
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194