Page 192 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 192
20. BUNDO KANDUANG : Sebutan ini
mempunyai banyak pengertian. Antara lain :
a. Gelar keagungan seorang Ratu Pagaruyung yang
memerintah sekitar abad ke-17 Masehi.
b. Dibeberapa daerah biasa menanam seorang
perempuan paruh baya yang bijak, cerdas dan kharismatik.
Beliau diberi tugas membina kesejahteraan wanita dan anak
gadis. Juga berperan menyimpan asset kaum.
c. Sebagai badan organisasi. Bundo Kanduang adalah
himpunan wanita Minang tauladan, berakhlak, beradat dan
muslimah. Tanpa ciri-ciri tersebut bukanlah dinamakan Bundo
Kanduang. Mereka hanya Persatuan Perempuan Sumatera
Barat.
d. Sekarang wanita Minang sudah diberi hak memimpin
masyarakat diperintahan. Unsur wanita yang disebut Bundo
Kanduang termasuk komponen anggota bamus (Badan
Musyawarah Nagari). Anggota Parlemennya Kenagarian yang
bertugas membuat Perna (Peraturan Nagari). Lembaga ini juga
mengontrol jalannya Pemerintahan Nagari.
e. Dibeberapa Nagari, panggilan Bundo Kanduang
diberikan kepada istri seorang Panghulu, semacam panggilan
kehormatan sebagai ibu negara bagi istri Presiden kita. Atau
ada juga yang menghimbaukannya dengan “rangkayo”. Dari
kata orang kaya, yaitu seseorang yang mempunyai barang
berharga.
f. Dibanyak Nagari, istri dari seorang Panghulu atau
Pemangku Adat disebut Bundo Kanduang. ini semacam
panggilan kehormatan bagi istri orang terhormat kira-kira
hampir sama dengan sebutan “Ibu Negara” bagi seorang istri
Presiden di negara kita.
Menyingkap Wajah 163
Minangkabau
Paparan Adat dan
Budaya