Page 196 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 196
Sebuah isyarat bahwa sejak dulu semangat Nasionalisme anak
Minang sudah terpancar dari Sulit Air.
8. Sungai Janiah
Di kampung Sungai Janiah, Baso Kabupaten Agam ada dua
pesona alam yang tak terpikirkan. Yang pertama “Ikan Sakti”
yang kedua “Air Tanjua” Ikan Sakti. Di sana ditemui sebuah
kolam lebih kurang 40×15 meter persegi. Air kolam yang tak
pernah kering itu berasal dari resapan hutan bukit kecil
disampingnya. Sudah sejak dulu kala dihuni oleh ribuan ikan
dengan ukuran bervariasi paling besar sekira 90 cm. Anehnya
ialah :
a. Komunitas ikan-ikan tersebut tak ada yang berani
mengambilnya, tak pernah ada yang mati tapi jumlahnya tidak
berubah. Artinya, yang kecil menjadi besar, yang besar
semakin besar selanjutnya entah ke mana. Anak-anaknya tak
pernah kelihatan.
b. Dulu pernah terjadi tiba-tiba airnya menyusut dan
terus makin berkurang. Sebelum sampai kering, tiba-tiba
muncul ikan yang paling besar kemudian menghempongkan
badannya dilepas air kolam. Tak lama air menggenang lagi.
c. Pada tahun 1970-an terjadi kematian massal. Ratusan
ekor ikan mati, masyarakat bergotong royong
menguburkannya. Disekujur tubuh ikan korban dipenuhi
bintik-bintik luka. Orang mengatakannya semacam penyakit
cacar.
d. Hampir setiap bulan haji mereka berarak berkeliling
membentuk lingkaran di tengah kolam. Atraksi itu tidak
berlaku lama. Penampakan itu persis seperti orang tawaf
menegelilingi Ka’bah.
e. Menurut cerita orang tua-tua yang pernah
menyaksikan bahwa kadang-kadang mereka mengapung
Menyingkap Wajah 167
Minangkabau
Paparan Adat dan
Budaya