Page 200 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 200

SALUNG                   : 4 lobang, 4 nada

                        DOMINO                   : Anggota main musti barampek

                        KELOK 44                 :  Sebanyak  45  kelok;  ada  kelok  tak
                                                 terhitung antara kelok 4/5   namanya

                                                 “kelok  batambuah”,  untuk  tuahnya
                                                 dinamakan saja kelok 44

                        Di  Minangkabau  kelipatan  4  mengandung  falsafah
                  kehidupan  mencakup  :  Agama,  Adat,  Hukum  dan  Undang-

                  Undang.  Makanya  kalau  ada  yang  dikatakan  “tak  tahu  jo  4”

                  artinya  orang  tak  tahu  aturan,  dalam  Islam  namanya  Fasik.
                  Seseorang  yang  tidak  serius  menghadapi  tugas-tugas  hidup

                  sehingga  menjadi  beban  orang  lain,  dikatakan  “indak

                  maampek”. Itulah budaya Minangkabau.



                        C. GELAR PUSAKA ADAT

                        Gelar  Adat  merupakan  hak  pribadi  seorang  laki-laki
                  Minang  yang  sudah  dewasa.  Pengertian  dewasa  di  sini

                  bukanlah  batasan  umur  tapi  ditentukan  apabila  sudah

                  berumah tangga. Adalah tidak etis memanggil nama seorang
                  yang sudah kawin apa lagi dengan sebutan “waang” (kamu),

                  berarti dianggap anak-anak. Ini pelecehan martabat yang bisa
                  merusak kerukunan bermasyarakat.

                        Dengan menyebut gelar, diri seseorang merasa terhormat

                  bahwa dia sudah diakui sebagai  laki-laki  yang sudah duduk
                  sama rendah tegak sama tinggi dengan orang-orang dewasa

                  lainnya.  Itulah  yang  dimaksud  dengan  adagium  :  Kaciak
                  Banamo  Gadang  Bagala.  Artinya  semasa  kecil  punya  nama

                  setelah gadang (dewasa) dipanggilkan gelar. Hal ini tertuang

                  dalam sebuah pantun :
                        Anak bakiak ateh dalimo

                        Maraok kadalam banda








                                                         Menyingkap Wajah                      171
                                                         Minangkabau

                                                                      Paparan Adat dan
                                                                      Budaya
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205