Page 18 - E-MODUL IPA TERPADU TERINTEGRASI MPK
P. 18
E-modul IPA Terpadu SMP KELAS VIII SEMESTER 1
Gambar 2.7. Stroberi dan Cengkeh Sebagai Alternatif Pemberi Aroma [1]
Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetis, misalnya amil kaproat (aroma
apel) amil asetat (aroma pisang ambon), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma
vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur) disebut pemberi aroma sintetis. Selai
merupakan salah satu contoh bahan makanan yang menggunakan zat pemberi aroma.
Dari sekian banyak zat aditif pada makanan, tentu alangkah lebih baiknya jika
penggunaannya sesuai dengan aturan WHO dan aturan pemerintah melalui badan
kesehatannya. Batas yang diperolehkan dalam menggunakan bahan aditif makanan
dapat dilihat pada Tabe 1.6.
Tabel 1.6. Batas Ambang Menggunakan Zat Aditif
Batas ADI (Acceptable
No Zat Aditif Batas per kg Makanan Daily Intake) per kg berat
badan
1 BHA 100 mg - 1.000 mg 0 - 0,3 mg
2 BHT 100 mg - 1.000 mg 0 - 0,125 mg
3 Asam cuka Secukupnya Secukupnya
4 Asam sitrat 5 g - 40 g Secukupnya
5 Siklamat 500 mg - 3 g -
6 Aspartam - -
7 Asam benzoat 600 mg – 1 g 0,5 g
8 Asam sorbat 500 mg - 3 g 0,25 mg
9 Beta karoten 100 mg – 600 mg -
10 Karamel 150 mg – 300 mg Tidak ada batasan
11 Tartrazin 30 g – 300 mg 0 - 0,75 mg
12 Karmoisin 50 mg – 300 mg 0,4 mg
13 Eritrosin 30 g - 300 mg 0 - 0,6 mg
14 MSG Secukupnya 0 - 120 mg
11