Page 16 - Modul Latihan 1_OK_upload
P. 16
membagi lahan kedalam beberapa segmen. Untuk meningkatkan ketelitian
pengukuran disyaratkan jumlah langkah ini genap.
Pada setiap langkah melakukan bidikan belakang dan bidikan muka.
Pembacaan hanya dilakukan terhadap bacaan benang tengah, dinyatakan dengan
R (bacaan benang tengah bidikan belakang, yaitu bidikan ke titik awal atau telah
ditentukan sebagai acuan) dan V (bacaan benang tengah bidikan ke muka, yaitu
bidikan ke titik yang akan ditentukan).
Δh = (TA-BT)
Apabila beda tinggi yang diperoleh bernilai negatif, berarti titik dimana alat
berdiri lebih tinggi dari titik target. Dan apabila yang diperoleh bernilai positif,
bearti titik target yang lebih tinggi.
Hitung elevasi/ketinggian (h) masing-masing titik pengukuran
H B = H A + Δh AB
Dimana: H A = Elevasi titik acuan (m)
Δh AB = Beda tinggi hasil pengukuran dari A dan B (m)
H B = Elevasi titik target (m)
Beda tinggi antara titik 1 dan 5 (h) adalah :
(h = Bb - Bm)
Agar pekerjaan pengukuran dapat dilaksanakan dengan cepat, maka
disarankan:
(a) Menggunakan 2 rambu ukur jadi akan lebih efisien waktu dan kemungkinan
ada perubahan posisi alat sewaktu menunggu perpindahan rambu ukur lebih
kecil,
(b) Dilakukan pengukuran bolak-balik atau pulang pergi dengan tidak diharuskan
lokasi titik-titik turn pointnya sama, bahkan jika memungkinkan dengan jalur
yang berbeda.
Kegiatan Belajar 1 Pengoperasian Instrumen Pengukur Profil 14