Page 15 - Linguistik Forensik
P. 15
1.3 Hakikat Forensik
Sudjono (1976) berpendapat bahwa ilmu forensik adalah ilmu
pengetahuan yang dapat memberi keterangan atau kesaksian bagi
peradilan secara meyakinkan menurut kebenaran-kebenaran ilmiah yang
dapat mendukung dan meyakinkan peradilan dalam menetapkan
keputusannya. Terkait dengan itu, forensik adalah suatu ilmu yang
digunakan untuk membuktikan atau mengungkap kasus untuk
mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya. Hal yang perlu ditekankan
bahwa forensik merupakan cara untuk mendapatkan alat bukti atau alat
bantu untuk mendapatkan alat bukti, bukan alat bukti itu sendiri. Kata
forensik (berasal dari bahasa Latin "forensis" yang berarti "dari luar" dan
serumpun dengan kata forum yang berarti "tempat umum") adalah
bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu
proses penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu atau sains.
Pada kelompok ilmu-ilmu forensik ini dikenal antara lain ilmu fisika
forensik, ilmu kimia forensik, ilmu psikologi forensik, ilmu kedokteran
forensik, ilmu toksikologi forensik, ilmu psikiatri forensik, komputer
forensik, dan sebagainya.
Adapun penerapan forensik dengan berbagai ilmu yang ditujukan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang penting bagi sistem
hukum dan mungkin berkaitan dengan kejahatan. Selain keterkaitannya
dengan sistem hukum, kedokteran forensik pada umumnya mencakup
hal-hal dan cara-cara yang bersifat ilmiah, serta cara-cara yang terbentuk
dari fakta-fakta berbagai kasus guna memperoleh bukti fisik. Ini juga
mencakup aturan-aturan yang telah dibuat. Secara lebih sederhana
dipahami, ilmu forensik adalah ilmu memeriksa berbagai hal yang saling
berkaitan dan mengumpulkan bukti-bukti fisik yang ditemukan di TKP
7