Page 102 - E-modul Anorganik Satu semester
P. 102
pada +1 itu dimungkinkan pada unsur halogen yang memiliki orbital d. Senyawa-senyawa ini
dijumpai pada senyawa antar halogen dan oksida halogen, Senyawa-senyawa oksida halogen
dan asam oksi halogen melibatkan unsur halogen dengan tingkat oksidasi +4 dan + 6.
Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan semua logam dan beberapa unsur bukan
logam. Fluor merupakan unsur yang paling reaktif, dan reaktivitas ini akan berkurang
untunsur-unsur halogen yang lain sesuai dengan kenaikan nomor atom. Fluor dan klor sering
menyebabkan reaksi oksidasi lanjut dengan unsur-unsur lain, sehingga unsur itu ada pada
tingkat oksidasi yang lebih tinggi, seperti pada PBr 3, PCl 5 dan SbF 5 serta pada S 2Br 2, SCl 2
dan SF 6.
Tingginya reaktivitas fluor disebabkan oleh rendahnya energi ikat F-F, tingginya
kekuatan oksidasi, kecilnya ukuran atom atau ion dan tingginya elektronegativitas unsur itu.
Ukuran ion yang dihasilkan fluor dalam senyawa yang terbentuk cukup kecil, sehingga
senyawa yang terbentuk dapat memiliki energi kisi yang tinggi. Tingginya elektronegativitas
fluor menyebabkan senyawa yang terbentuk mempunyai ikatan yang sangat kuat.
Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida HX, Reaksi
H 2 dan F 2 berlangsung cukup cepat, sedang I 2 bereaksi lambat pada temperatur kamar. HF
dan HCI biasanya dibuat dengan dengan menambahkan asam sulfat pada garam-garam
fluorida dan klorida. CaF 2 merupakan garam fluorida yang sering digunakan untuk keperluan
ini. NH 4HCl secara umum digunakan sebagai bahan dasar pembuatan HCI dalam
laboratorium. Karena NH 4HSO 4, yang dihasilkan merupakan garam yang mudah larut dalam
air dan reaksi yang terjadi tidak terlalu keras. Natrium klorida, NaCl digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan HCI dalam skala besar. karena senyawa relatif sangat murah.
CaF 2 + H 2SO 4 CaSO 4 + 2 HF
NH 4CI + H 2SO 4 NH 4HSO 4 + HCL
NaCI + H 2SO 4 NaHSO 4 + HCL
HBr dan HI tidak dibuat dengan cara ini, karena asam sulfat akan mengoksidasi
garam-garam bromida menjadi Br 2 dan I 2. HBr biasanya dibuat dengan mereaksikan garam
bromida dengan H 3PO 4 tetapi dalam laboratorium pembuatan ini lebih sering dikerjakan
dengan penambahan brom Br 2. ke dalam campuran fosfor merah dan air.
2 P + 3 Br 2 2 PBr 3
94