Page 20 - BUKU DIGITAL
P. 20

BAB VIII



                          NILAI TAMBAH PENDIDIKAN


                        ngela Baron mengemukakan bahwa nilai tambah dalam pendidikan merupakan hasil

               A
                        dari  proses  yang  berkelanjutan.  Peningkatan  nilai  tambah  ini  mencerminkan
                        kontribusi seluruh civitas akademika dalam meningkatkan kualitas individu sebagai
                        bentuk  investasi  pada  sumber  daya  manusia.  Tujuan  dari  hal  ini  adalah  untuk
                        memastikan  bahwa  kontribusi  sumber  daya  manusia  akan  melebihi  biaya  yang
               dikeluarkan dalam proses produksi (Angela Baron & Michael Armstrong, t.t.).

               Sementara itu, Bieke De Fraine dari Belgia menjelaskan bahwa model nilai tambah dalam
               pendidikan  merupakan  salah  satu  bentuk  peningkatan  signifikan  dari  berbagai  ukuran
               kontribusi sekolah terhadap kemajuan siswa dalam mencapai visi, misi, dan tujuan pendidikan,
               seperti prestasi akademik. Kontribusi sekolah dapat diukur melalui capaian intelektual siswa
               yang terlihat dari nilai yang diperoleh siswa pada tingkat akhir di lembaga pendidikan (Bieke
               De Fraine Belgia dkk., 2008). Nilai tambah dalam pendidikan mencakup peningkatan nilai
               siswa  yang  diperoleh  melalui  proses  pendidikan  yang  meliputi  pembelajaran  intelektual,
               pengembangan karakter, dan pembiasaan perilaku baik sehingga dapat memberikan nilai dan
               makna serta manfaat (Ewert dkk., 1990). Nilai tambah pendidikan bagi individu mencakup
               beberapa  aspek,  yaitu  pertama,  perkembangan  kecerdasan  intelektual  yang  meliputi
               pengembangan  bakat  dan  minat  serta  pelatihan  keterampilan.  Kedua,  perkembangan
               kecerdasan  emosional  yang  mencakup  penanaman  rasa  saling  membantu,  jiwa  sosial,  dan
               empati terhadap masalah serta kondisi lingkungan.
               Ketiga, perkembangan spiritual dan moral, di mana pendidikan yang baik akan memperkuat
               individu untuk melakukan kebaikan, mematuhi norma dan aturan masyarakat, serta beriman
               dan bertakwa kepada Tuhan. Keempat, perkembangan kecerdasan sosial yang melatih individu
               untuk peduli dan berinteraksi dengan baik kepada sesama (Fahrina Yustiasari Liri Wati, 2016).


               A. Nilai Tambah Pendidikan Dalam Dimensi Makro & Mikro
               Pendidikan yang berkualitas merupakan aset penting bagi suatu negara. Dalam pelaksanaan
               pendidikan, negara perlu menyediakan dana atau berperan sebagai sumber pendanaan untuk
               memastikan  pendidikan  tersebut  berkualitas.  Pembiayaan  pendidikan  yang  mencakup
               keseluruhan aspek di suatu negara akan dibahas dalam konteks Pembiayaan Makro Pendidikan.
               Sementara itu, pembiayaan yang hanya mencakup lembaga atau institusi tertentu akan dibahas
               dalam  Pembiayaan  Mikro  Pendidikan.  Pembiayaan  makro  pendidikan  mencakup  seluruh
               wilayah atau negara dengan sifat yang kompleks, menyeluruh, dan komprehensif. Pembiayaan
               makro  pendidikan  dibagi  menjadi  tiga  tingkatan,  yaitu  pusat,  D.I  (provinsi),  dan  D.II
               (kabupaten). Di sisi lain, pembiayaan mikro berfokus pada tanggung jawab individu sekolah
               dan masyarakat pendukungnya untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi mutu yang
               diinginkan, serta secara berkelanjutan melakukan perbaikan. Dari analisis Nilai Tambah dalam
               Dimensi Makro dan Mikro Lembaga Pendidikan, dapat disimpulkan bahwa investasi dalam


                                                           16
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25