Page 18 - BUKU DIGITAL
P. 18

dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan organisasi. Perkembangan pendidikan di dunia
               tidak  terlepas  dari  dampak  revolusi  industri  yang  terjadi,  karena  perubahan  dalam  tatanan
               ekonomi secara langsung mempengaruhi tatanan pendidikan di suatu negara. Revolusi industri
               dimulai dari:

                   1)  Revolusi  Industri  1.0  pada  abad  ke-18  dengan  penemuan  mesin  uap  yang
                       memungkinkan produksi barang secara massal,
                   2)  Revolusi Industri 2.0 pada abad ke-19 hingga ke-20 dengan penggunaan listrik yang
                       menurunkan biaya produksi,
                   3)  Revolusi Industri 3.0 sekitar tahun 1970-an dengan penerapan komputerisasi, dan
                   4)  Revolusi Industri 4.0 yang muncul sekitar tahun 2010-an melalui rekayasa kecerdasan
                       dan internet of things sebagai fondasi pergerakan dan konektivitas antara manusia dan
                       mesin (Prasetyo & Trisyanti, 2018).

               Pada era ini, teknologi informasi telah menjadi fondasi dalam kehidupan manusia, termasuk
               dalam sektor pendidikan di Indonesia. Saat ini, dunia sedang memasuki era revolusi sosial
               industri 5.0. Dalam konteks revolusi industri 4.0, banyak aspek kehidupan yang menjadi tanpa
               batas berkat teknologi komputasi dan data yang melimpah. Hal ini dipicu oleh perkembangan
               internet dan teknologi digital yang masif, yang berfungsi sebagai tulang punggung konektivitas
               antara manusia dan mesin. Era ini juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk
               dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan tinggi.

               Pendidikan di era revolusi industri 4.0 memerlukan perubahan menyeluruh, mulai dari strategi
               pembelajaran,  pola  pikir,  hingga  cara  bertindak,  baik  bagi  guru  maupun  siswa,  untuk
               mengembangkan semangat kreativitas dan inovasi di berbagai bidang. Di masa depan, guru
               harus mampu beradaptasi dan berkolaborasi dengan perubahan zaman, termasuk kemajuan
               teknologi  digital,  guna  mendukung  pembelajaran  yang  efektif  dan  efisien,  sehingga  dapat
               menghasilkan  lulusan  yang  memiliki  keterampilan  untuk  menghadapi  tantangan  revolusi
               industri 4.0. Sistem pendidikan perlu melakukan inovasi untuk merespons era industri 4.0.
               Salah  satu  inisiatif  yang  dicanangkan  oleh  pemerintah  adalah  gerakan  literasi  baru,  yang
               bertujuan untuk memperkuat dan menggantikan gerakan literasi lama. Gerakan literasi baru ini
               berfokus pada tiga aspek utama, yaitu:

                   1)  literasi digital,
                   2)  literasi teknologi, dan
                   3)  Literasi  manusia  (Aoun,  2018)  merupakan  salah  satu  dari  tiga  keterampilan  yang
                       diperkirakan akan sangat diperlukan di masa depan, khususnya dalam konteks industri
                       4.0.


               Literasi  digital  bertujuan  untuk  meningkatkan  kemampuan  individu  dalam  membaca,
               menganalisis, dan memanfaatkan informasi yang ada di dunia digital (Big Data). Sementara
               itu,  literasi  teknologi  berfokus  pada  pemahaman  tentang  cara  kerja  mesin  dan  aplikasi
               teknologi.  Literasi  manusia,  di  sisi  lain,  ditujukan  untuk  meningkatkan  kemampuan
               komunikasi  serta  penguasaan  ilmu  desain  (Aoun,  2017).  Literasi  baru  yang  diperkenalkan
               diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kompetitif dengan memperbaiki gerakan literasi
               lama  yang  hanya  menekankan  pada  peningkatan  kemampuan  membaca,  menulis,  dan



                                                           14
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23