Page 13 - BUKU DIGITAL
P. 13
mendatang. Proses ini sangat terkait dengan usaha untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, dan/atau sikap para anggota organisasi, serta menyediakan jalur karir yang
didukung oleh fleksibilitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
A. Jenis-jenis Pengembangan Sumber Daya Manusia
Berdasarkan penjelasan Hasibuan (2007:72-73), terdapat dua kategori pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), yaitu pengembangan SDM formal dan informal. Pertama,
pengembangan SDM formal merujuk pada proses di mana SDM yang ditunjuk oleh lembaga
mengikuti pendidikan atau pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh lembaga itu sendiri
maupun oleh lembaga pelatihan lainnya. Pengembangan ini dilakukan untuk memenuhi
tuntutan tugas saat ini dan di masa mendatang. Dengan demikian, jenis pengembangan ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kompetensi SDM yang bersifat kebutuhan empiris dan
prediktif demi keberlangsungan dan eksistensi lembaga. Kedua, pengembangan SDM informal
adalah peningkatan kualitas SDM secara individu yang didasarkan pada kesadaran dan
keinginan pribadi untuk memperbaiki kualitas diri terkait dengan tugas yang diemban.
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan oleh SDM untuk meningkatkan kemampuannya,
namun jenis pengembangan ini memerlukan motivasi intrinsik yang kuat serta kemampuan
untuk mengakses sumber informasi sebagai bahan belajar.
B. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Secara umum, tujuan pengembangan sumber daya manusia adalah untuk memastikan bahwa
organisasi memiliki individu-individu yang berkualitas guna mencapai sasaran organisasi
dalam meningkatkan kinerja dan pertumbuhan. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan
menjamin bahwa setiap anggota organisasi memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk mencapai tingkat kemampuan yang sesuai dalam melaksanakan tugas mereka
secara efektif. Secara rinci, tujuan pengembangan SDM dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas kerja
Program pengembangan yang dirancang dengan baik akan berkontribusi pada
peningkatan produktivitas, kualitas, dan kuantitas kerja karyawan. Hal ini disebabkan
oleh peningkatan keterampilan teknis, keterampilan interpersonal, dan keterampilan
manajerial karyawan tersebut.
2. Mencapai efisiensi
Efisiensi penggunaan sumber daya organisasi akan terjaga jika program pengembangan
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, pemborosan dapat
diminimalkan, yang pada gilirannya akan menurunkan biaya produksi dan
meningkatkan daya saing organisasi.
3. Meminimalisir kerusakan
Dengan adanya program pengembangan yang efektif, tingkat kerusakan pada
barang/produksi dan mesin dapat diminimalkan, karena karyawan akan semakin
terampil dalam menjalankan tugas mereka.
4. Mengurangi kecelakaan
Peningkatan keterampilan dan kecakapan karyawan dalam melaksanakan tugas akan
berkontribusi pada penurunan tingkat kecelakaan kerja.
9