Page 17 - E-Modul Sejarah Perjuangan R.M Tirto Adhi Soerdjo
P. 17

Pada tanggal 1 Januari 1907, Tirto Adhi Soerdjo kembali menerbitkan surat kabar
                        dengan  nama  yang  baru  yaitu  Medan  Prijaji.  Medan  Prijaji  lahir  sebagai  Jurnalisme

                        Advokasi atau surat kabar pembela kaum tertindas. Medan Prijaji dijadikan sebagai wadah

                        bagi  Tirto  Adhi  Soerdjo  dalam  mewujudkan  cita-citanya  untuk  membela  dan
                        memperjuangkan  hak-hak  orang-orang  yang  ditindas  dan  diperas  oleh  pemerintah

                        kolonial  Belanda.  Surat  kabar  Medan  Prijaji  memiliki  delapan  butir  gagasan  sebagai
                        wujud  dari  Jurnalisme  Advokasi,  antara  lain  surat  kabar  yang  memberikan  bantuan

                        hukum, menjadi penyuluh keadilan, memberi informasi, wadah bagi orang-orang yang
                        tertindas mengadu permasalahannya, mencari pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan

                        pekerjaan  di  Betawi,  surat  kabar  penggerak  bangsa  untuk  berorganisasi  dan

                        mengorganisasi  diri,  membangun  dan  memajukan  bangsa,  serta  memperkuat  bangsa
                        dalam  usaha  perdagangan  (Toer  1985:46).  Selain  itu,  Medan  Prijaji,  juga  memiliki

                        semboyan yang tertuang dalam “konsep kebangsaan tanpa membedakan kasta sosial, ras

                        dan status sosial”.
                              Medan Prijaji semakin terang-terangan menjadi ujung tombak dalam melakukan

                        perlawanan kepada pemerintah kolonial Belanda. Medan Prijaji tumbuh sebagai suatu
                        ancaman baru bagi perintah kolonial Belanda karena semakin gencar dalam memberikan

                        perlindungan dan memperjuangkan hak-hak kaum pribumi jika tersandung kasus ataupun
                        penindasan.  Goresan  tinta  Tirto  Adhi  Soerdjo  dalam  Medan  Prijaji  begitu  tajam  dan

                        garang  dalam  mengkritik  setiap  kebijakan  Pemerintah  Kolonial  Belanda  yang

                        memberatkan kaum pribumi.
                              Untuk  semakin  memperkuat  Medan  Prijaji,  Tirto  Adho  Soerdjo  meluncurkaan

                        surat  kabar baru yang diberi  nama  Soeloeh Keadilan  pada bulan April 1907.  Soeloeh
                        Keadilan merupakan surat kabar yang berisi berita-berita tentang hukum  dan didaulat

                        sebagai surat kabar pendukung Medan Prijaji. Tirto Adhi Soerdjo menjadikan dua surat
                        kabar tersebut sebagai senjata untuk memberi pengawalan kepada rakyat pribumi dalam

                        menepis  penindasan  dari  pemerintah  kolonial  belanda  dengan  tetap  menggelorakan

                        konsep kebangsaan.

                                                                  7
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22