Page 35 - adab-bersin
P. 35

Penantian Puluhan Tahun Seorang Gadis



                       “Semoga catatan ini bisa memberi hikmah bagi kita para Akhwat yang sampai
               detik ini belum dipertemukan dengan jodohnya”

                       Sholat jum’at baru saja usai ditunaikan. Pak Yunus seperti biasa masih berada dalam
               masjid bersama beberapa bapak yang lain. Tiba-tiba, baru saja selesai berdzikir, Pak Daud
               menghampiri Pak Yunus: menepuk pundak Pak Yunus lantas berjabat tangan. Ya, Pak Yunus
               dan  Pak  Daud  sudah  berteman  sejak  lama  semenjak  dipertemukan  dalam  satu
               pengajian.“Gimana kabarnya Pak?”, sapa Pak Daud


                       “Alhamdulillah    baik.    Bapak     sendiri   gimana?”,    balas    Pak    Yunus
               “Alhamdulillah..  (terdiam  sebentar).  Ngomong-ngomong,,  masih  sendirian  aja  nih  Pak?”,
               Pak Daud melempar pertanyaan gurauan yang selama ini sering diajukannya.


                       Pak  Yunus  hanya  tersenyum  seperti  biasanya  jika  ditanya  hal  itu.
               Semenjak istri Pak Yunus meninggal dunia beberapa tahun lalu, Pak Yunus menjalani hari-
               harinya tanpa pendamping. Usianya yang sudah kepala 6 pula yang sepertinya menjadi salah
               satu  keputusan  untuk  tak  ingin  menikah  lagi.  Ketiga  anaknya  yang  telah  berkeluarga
               membuat  Pak  Yunus  semakin  kesepian.  Ya,  sebagai  seorang  laki-laki,  terkadang  perasaan
               membutuhkan seorang pendamping di hari tua, juga dialami oleh Pak Yunus.


                       Banyak teman di sekitar Pak Yunus yang menyarankan untuk menikah lagi, termasuk
               Pak Daud.


                                                           ***


               1 Syawal 1430 H


                       “Hei,,  saudara-saudara,,  Tasya  mau  nikah  2011  nanti..”,  Mira,  menantu  Pak  Daud,
               tiba-tiba berteriak di ruang tengah saat kumpul keluarga besar Pak Daud. Spontan, saudara-
               saudara yang lain langsung bertanya ke yang bersangkutan, Tasya, anak bungsu Pak Daud.

               “Bener Sya?”
               “Bener ka Tasya?”
               Tasya hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu dengan senyuman, sambil berkata:
               “Itu hanya rencana pribadi. Belum tahu rencana ALLAH nantinya..”

                       Di sisi lain, Tante Yeni hanya terdiam, dan tersenyum yang cukup dipaksakan. Tante
               Yeni adalah adik perempuan Pak Daud yang belum juga bersuami di usianya yang menjelang
               kepala 5.


                       Tasya  menangkap  semburat  yang  tidak  mengenakkan  ketika  melihat  wajah  tante
               Yeni.Tasya  sadar  dan  merasakan  apa  yang  tante  Yeni  rasakan:  keponakannya  sudah
               merencanakan akan menikah,, sementara dirinya??. Mungkin hal itulah yang ada di pikiran
               tante Yeni, pikir Tasya.





                                                           35
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40