Page 43 - adab-bersin
P. 43
di hotel. Mama lebih milih berada di kamar hotel dan membiarkanmu beserta papa dan kedua
adikmu ke kolam renang yg ketika itu memang ramai. Mba Rahmi dan Mba Siti, yang selama
ini membantu mama mengurus rumah juga ikut menemani kalian. Padahal engkau pun belum
terlalu mahir berenang nak, mama tahu ketakutanmu pada air yang kau coba hilangkan
sedikit demi sedikit.
30 menit kemudian papamu kembali ke kamar hotel dan, tidak lama telpon pun
berdering memberitahu bahwa engkau tenggelam…!!!
Bagai tersambar petir, mama dan papa langsung menjerit dan lari menuju kolam,
namun engkau sudah dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Sekelebat terlintas rasa marah dan was-was silih berganti..
“Mana pool guard yang seharusnya menjaga kolam renang”.. hanya itu kalimat yang
mama ucapkan seraya berlari ke arah kolam.
Mama seorang guru renang nak, papamu mahir berenang. Mama bahkan sering
bercerita padamu kejadian-kejadian saat mama menolong beberapa orang yang hampir
tenggelam…
Tapi..
Dimana mama, saat anak mama tenggelam,
Mana guru renang yang mahir berenang 4 gaya, dengan murid tak terhitung jumlahnya..??.
Mana guru renang yg berkali-kali menolong orang yang bisa saja nyawanya melayang di
kolam renang…??
Mana….??
Allohu akbar..dalam perjalanan menuju rumah sakit di kepala mama yang ada hanya rasa
sesal..
Inikah teguran atas kesombonganku ya Alloh?”
Sebegitu sombongkah aku hingga Engkau mengujiku seberat ini?
Dan…hari itu Alloh menunjukkan kuasaNya..
Mama menemuimu di ruang UGD ketika engkau telah terbujur kaku nak. Seketika itu
dunia terasa gelap, aliran darah seakan terhenti..melihat sesosok tubuh tertutup kain putih…
Ya Alloh..Ya Robbi..Ya Rohman..Ya Rohim, inilah saatnya Engkau ambil titipanmu
yg pernah Kau tanamkan dalam rahimku.
Dunia seakan berhenti berputar..rasanya tidak percaya hingga mama lihat tanda lahir
di lengan kirimu, bekas luka kecil cacar di hidungmu, tahi lalat di telingamu dan sekujur
badanmu yg mama hafal bentuknya satu persatu karena kamu anak mama..
43