Page 5 - Sinar Tani Edisi 4099
P. 5

5
                                                                                     Edisi 20 - 26 Agustus 2025  |  No. 4099  Tahun LV

                              Sebagai Pakan Ternak,




                        Sorgum Banyak PR-nya







                                          Sorghum dinilai memiliki peluang besar sebagai alternatif
                                          bahan baku pakan ternak di Indonesia. Tanaman pangan
                                          lokal ini diproyeksikan mampu mendukung peningkatan
                                       populasi dan produksi ternak. Namun tantangannya juga tak
                                          mudah. Banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.

       D              irektur Pakan Direktorat



                                 Peternakan
                      Jenderal
                      dan
                                 Kesehatan
                      Hewan
                                     (Ditjen
                      PKH)
                               Kementerian
                      Pertanian, Tri Melasari,
          S.Pt., M.S., mengungkapkan bahwa
          berdasarkan   neraca   komoditas
          peternakan 2024, Indonesia saat ini
          mencatat  surplus untuk  komoditas
          unggas.  Surplus   daging   ayam
          mencapai 0,31 juta ton, sementara
          telur 0,17 juta ton.
            Namun,      kondisi    berbeda
          terjadi pada daging sapi dan susu.
          Data Badan Pusat Statistik (BPS)
          menunjukkan,    Indonesia   masih
          mengalami   defisit   daging   sapi
          hingga 52 persen dan susu 79 persen.
          “Kebutuhan  nasional susu segar
          mencapai 4,7 juta ton, sedangkan
          produksi baru sekitar 1 juta ton.
          Ini  belum  termasuk  kebutuhan
          tambahan dari program makan
          bergizi gratis,” kata Tri  saat Bincang
          Tani Seru Shorgum Hibrida untuk
          Swasembada Pangan dan Energi di
          Jakarta, Kamis (14/8).
            Untuk    menjawab    tantangan
          tersebut, Ditjen PKH telah menyusun
          peta jalan pengembangan  sapi          Meski begitu, sorghum memiliki       Sorgum dikenal sebagai serealia   nutrisi unggas. Inilah salah satu
          perah 2025–2029. Peta jalan ini     beberapa catatan. Kandungan tanin    yang mampu tumbuh di lahan           alasan mengapa hingga kini hampir
          menargetkan peningkatan produksi    relatif tinggi dan nilai energi lebih   marginal dengan kebutuhan air lebih   tidak ada perusahaan pakan ternak
          susu  melalui penambahan indukan    rendah dibanding jagung. Menurut     sedikit dibanding jagung. Dari sisi   yang benar-benar menggunakan
          sapi betina dari luar negeri. Tri   Tri,  tantangan  ini  bisa  diatasi  nutrisi, sorgum memiliki kandungan   sorgum sebagai bahan baku utama.
          menegaskan, yang diimpor adalah     dengan inovasi formulasi pakan dan   energi metabolisme sekitar 90–94        “Produksi   sorgum   di  dalam
          sapi  indukan,   bukan    produk    dukungan riset dari para ahli.       persen dari jagung. Artinya, jika    negeri   saat  ini  masih   sangat
          olahannya. “Dengan strategi ini, kita   “Pada prinsipnya, setiap potensi   benar-benar dimanfaatkan untuk     terbatas,  tersebar  di   berbagai
          ingin mempercepat swasembada        lokal yang bisa mendukung pakan      pakan, maka harga sorgum idealnya    wilayah,  dan    volumenya   tidak
          susu dalam jangka panjang,” ujarnya.  ternak akan terus kami dorong. PKH   berada di level 90 persen dari harga   memenuhi    skala      industri.
            Langkah serupa juga diterapkan    terbuka untuk berkolaborasi dengan   jagung agar kompetitif.              Kandungan tanin yang tinggi juga
          pada sapi pedaging. Dalam Rencana   masyarakat, koperasi, hingga pelaku     Menurut Desianto, pemanfaatan     membuat pemanfaatannya untuk
          Pembangunan Jangka Menengah         usaha dalam pemanfaatan sorghum.     jagung   sebagai   hijauan  pakan    pakan unggas masih dibatasi,” jelas
          Nasional   (RPJMN),   pemerintah    Tujuannya jelas: agar Indonesia      ternak dipanen pada usia 60–70 hari,   Desianto.
          menargetkan penambahan 1 juta       semakin mandiri dalam penyediaan     sementara jagung untuk ayam baru        Meski   demikian,   ia  menilai
          ekor sapi indukan. Hingga 8 Agustus   protein hewani,” katanya.          dipanen pada usia 110–120 hari. Dari   pemanfaatan sorgum dengan kadar
          2025,  sudah  terealisasi  masuknya                                      sisi ekonomi, pilihan menggunakan    tanin rendah masih memungkinkan.
          28.656 ekor sapi indukan yang          Tantangan Besar                   jagung   sebagai   hijauan  ternak   Namun, ada sejumlah syarat yang
          terdiri atas 11.375 ekor sapi perah dan   Sementara itu Ketua Umum       dianggap lebih menguntungkan         harus dipenuhi agar sorgum benar-
          17.281 ekor sapi pedaging. Proses ini   Gabungan Perusahaan Makanan      petani karena perputaran modal       benar bisa masuk dalam rantai
          melibatkan 107 pelaku usaha dengan   Ternak (GPMT), Desianto Budi Utomo,   lebih  cepat  dan   memberikan     pasok industri pakan unggas.
          nilai investasi mencapai Rp3,2 triliun.  menilai sorgum berpotensi menjadi   pendapatan yang lebih tinggi.       Pertama, kualitas dan kuantitas
            Tri   menekankan,     masuknya    alternatif bahan baku pakan unggas      Salah satu tantangan utama        produksi     harus    ditingkatkan
          ribuan sapi indukan dari luar negeri   di Indonesia. Tanaman serealia yang   dalam pemanfaatan sorgum sebagai   sehingga tersedia dalam  volume
          otomatis   akan     meningkatkan    dikenal  tahan terhadap kondisi      pakan ternak adalah  kandungan       besar dan konsisten. Kedua, harga
          kebutuhan pakan ternak secara       lahan kering ini memiliki komposisi   energi  dalam  sorgum. Berdasarkan   sorgum harus kompetitif agar dapat
          signifikan.  Karena  itu,  Ditjen  PKH   gizi yang mirip dengan jagung,   kajian  GPMT,    sorgum     hanya   bersaing dengan jagung. Ketiga,
          mendorong pemanfaatan bahan         namun     untuk    mewujudkannya     memiliki sekitar 90–94 persen energi   perlu adanya perluasan lahan tanam
          pakan   alternatif,  salah  satunya  masih banyak tantangan yang harus   metabolisme yang dimiliki jagung.    secara masif sehingga pasokan
          sorghum.                            dilalui.                             Dengan kata lain, dari perspektif    tidak lagi bergantung pada produksi
            Sorghum  dinilai  fleksibel  untuk   Ia mengakui, sorgum memiliki      pemasaran, harga sorgum sebaiknya    terbatas.
          pakan   ruminansia.   Selain  biji,  keunggulan  karena tahan  terhadap   berada di kisaran 90 persen dari       “Untuk bisa memenuhi skala
          bagian batang dan daun dapat        lahan kering serta  mengandung       harga jagung agar bisa bersaing.     industri, sorgum harus ditanam di
          dimanfaatkan, baik dalam bentuk     gizi yang mirip dengan jagung.          Dari sisi nutrisi, kandungan gizi   hamparan yang luas, bukan hanya
          segar maupun diolah menjadi silase   Harapannya,     komoditas      ini  sorgum juga relatif lebih rendah     dalam jumlah kecil atau tersebar.
          agar lebih tahan lama. “Ini memberi   bisa  membantu       mengurangi    dibanding    jagung.   Selain  itu,  Dengan    begitu,  ketersediaannya
          peluang besar  untuk  mendukung     ketergantungan  pada jagung yang     keberadaan zat anti nutrisi terutama   lebih terjamin dan bisa menjadi
          ketersediaan  pakan nasional  yang   selama ini mendominasi kebutuhan    tanin menjadi sorotan serius karena   alternatif  nyata  bagi  jagung,”
          berkelanjutan,” tambahnya.          pakan ternak.                        dapat mengganggu penyerapan          tegasnya. Herman/Yul
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10