Page 136 - Buku 9
P. 136
bersih, Desa Siaga yang membangun kesehatan masyarakat
dan lain-lain. Tetapi semua itu hanya pembangunan di
desa (membangun desa), bukan pembangunan desa (desa
membangun). Desa hanya menjadi lokasi proyek atau obyek
penerima manfaat, dan kepala desa desa hanya menjadi
penonton meskipun dalam setiap proyek dia diposisikan
sebagai fasilitator. Namun ketika proyek-proyek itu berma-
salah atau tidak berbekas, dan kemudian masyarakat men-
yampaikan komplain kepada kepala desa, maka sang kepala
desa menjawab: itu bukan tanggungjawab saya.
UU Desa sangat sadar akan kelemahan tradisi berdesa
dan desa yang kurang bermanfaat kepada warga. Karena
itu UU Desa melakukan perubahan terhadap perspektif dan
substansi pembangunan desa, yang tidak hanya berorien-
tasi pada pembangunan fisik, melainkan mengandung em-
pat orientasi: pelayanan dasar, sarana dan prasarana fisik,
pengembangan potensi ekonomi lokal dan pemanfaatan
sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Semua ini menyangkut dengan kebutuhan hidup warga dan
kepentingan masyarakat sehari-hari yang membutuhkan
penanganan dan pelayanan secara dekat dan cepat. Khu-
sus mengenai pelayanan dasar, baik aspirasi para pihak
maupun UU Desa mengamanatkan bahwa desa tidak han-
ya memberikan supply pelayanan administratif, tetapi juga
mencakup kesehatan, pendidikan dan infrastruktur dasar.
Pelayanan air bersih oleh desa merupakan con-
toh yang sangat baik. Indonesia sebenarnya merupakan
negara nomor lima terbesar di dunia dalam ketersediaan air
IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA 135

