Page 50 - Buku 9
P. 50

kemasayarakatan, lembaga adat dan komponen-komponen
            masyarakat luas, untuk menyakapati hal-hal strategis yang
            menyangkut hajat hidup desa. Musyawarah desa juga mer-
            upakan bangunan demokrasi asosiatif, demokrasi inklusif,
            demokrasi deliberatif dan demokrasi protektif. Sedangkan
            dari sisi perangkat, desa ditangani oleh perangkat yang be-
            rasal dan berbasis masyarakat, yang bukan Pegawai Negeri
            Sipil (PNS). Kalau desa  dianggap  sebagai  pemerintahan
            konvensional, maka seharusnya seluruh perangkat desa –
            yang memakai seragam Kemendagri – berstatus  sebagai
            PNS.  Demikian  juga dengan pelaksanaan pembangunan
            sampai Badan Usaha Milik Desa, yang tidak hanya berbasis
            pada pemerintah desa, tetapi dikelola secara kolektif antara
            pemerintah desa dan masyarakat desa. Semua ini member-
            ikan gambaran bahwa karakter desa sebagai self governing
            community jauh lebih besar dan kuat.

               Pada dasarnya daerah dan desa  maupun warga mas-
            yarakat merupakan bagian dari negara, yakni Negara Kesat-
            uan Republik Indonesia (NKRI). Negara memiliki kedaula-
            tan hukum atas daerah, desa dan warga masyarakat. Tidak
            ada warga negara yang bebas dari hukum negara. Dengan
            demikian, ketika warga sebuah komunitas sepakat mengor-
            ganisasikan dirinya ke dalam kesatuan masyarakat hukum
            yang disebut dengan istilah desa, kemudian desa itu meng-
            hadirkan kekuasaan lokal (dalam wujud sebagai pemerintah
            desa), maka desa pun harus tunduk kepada kedaulatan hu-
            kum negara. Pengikat hubungan antara desa dengan kabu-
            paten/kota adalah aturan-aturan hukum negara yang harus
            ditaati dan dijalankan oleh warga desa.


            IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA                          49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55