Page 45 - Buku 9
P. 45

desa tanpa melalui mekanisme penyerahan dari kabupaten/
           kota.
              Ketiga, pemerintah  tidak melakukan campur tangan
           (intervensi) dari atas terhadap kewenangan lokal desa, me-
           lainkan melakukan dukungan dan fasilitasi terhadap desa.
           Pemerintah mendorong, memberikan kepercayaan dan
           mendukung  prakarsa  dan  tindakan desa  dalam  mengatur
           dan mengurus kepentingan masyarakat setempat.  Tinda-
           kan ini sejalan dengan  salah  satu  tujuan  penting  UU  No.
           6/2014, yakni memperkuat desa sebagai subyek pembangu-
           nan, yang mampu dan mandiri mengembangkan prakarsa
           dan aset desa untuk kesejahteraan bersama.

              Kombinasi antara asas rekognisi dan subsidiaritas itu
           menghasilkan  definisi  desa  dalam  UU  Desa  yang  berbeda
           dengan definisi-definisi sebelumnya:

                 Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
              nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
              hukum yang memiliki  batas wilayah  yang berwenang  untuk
              mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
              masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
              usul, dan/atau hak  tradisional yang diakui dan dihormati dalam
              sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
              Desa, atau yang disebut dengan nama lain, mempunyai
           karakteristik  yang  berlaku umum di   seluruh  Indonesia.
           Desa Adat atau yang disebut dengan nama lain mempunyai
           karakteristik yang berbeda dari Desa pada umumnya, teru-
           tama karena kuatnya pengaruh adat terhadap organisasi dan
           sistem pemerintahan lokal, pengelolaan sumber daya lokal,
           dan kehidupan sosial budaya. Desa Adat pada prinsipnya


           44                                          REGULASI BARU,DESA BARU
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50