Page 42 - Buku 9
P. 42

bertindak memanfaatkan, mendukung dan memperkuat in-
            stitusi yang sudah ada. Ada beberapa contoh tindakan yang
            bertentangan  dengan asas pengakuan dan penghormatan
            (rekognisi) seperti: pemerintah mengganti nagari atau se-
            butan lain dengan sebutan desa; pemerintah maupun swas-
            ta menjalankan proyek pembangunan di desa tanpa berbic-
            ara  atau tanpa memperoleh persetujuan  desa; pihak  luar
            membentuk  kelompok-kelompok masyarakat desat anpa
            persetujuan desa; penggantian lembaga pengelola air desa
            menjadi P3A kecuali subak di Bali; penggantian sistem dan
            kelembagaan keamanan  lokal menjadi polisi  masyarakat,
            pejabat  menuding  desa  melakukan subversi ketika desa
            membentuk Sistem  Informasi  Desa secara mandiri,  dan
            lain-lain.

               Rekognisi bukan saja mengakui dan menghormati ter-
            hadap keragaman desa, kedudukan, kewenangan dan hak
            asal-usul maupun susunan pemerintahan, namun UU Desa
            juga melakukan redistribusi ekonomi dalam bentuk alokasi
            dana dari APBN maupun APBD. Di satu sisi rekognisi di-
            maksudkan  untuk mengakui dan menghormati identitas,
            adat-istiadat, serta pranata dan kearifan lokal  sebagai ben-
            tuk tindakan untuk keadilan kultural. Di sisi lain redistri-
            busi  uang  negara kepada  desa  merupakan resolusi  untuk
            menjawab ketidakailan  sosial-ekonomi karena  intervensi,
            eksploitasi dan marginalisasi yang dilakukan oleh negara.
            Bahkan UU Desa juga melakukan proteksi terhadap desa,
            bukan hanya proteksi kultural, tetapi juga proteksi desa dari
            imposisi dan mutilasi yang dilakukan oleh supradesa, poli-
            tisi dan investor.


            IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA                          41
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47