Page 37 - Buku 9
P. 37

kabupaten/kota). Akan tetapi, demi menjamin integrasi masyarakat
              desa dan sejalan dengan praktik pemerintahan desa yang sudah
              tidak berbasis hukum adat serta perkembangan  masyarakat
              desa yang makin urban maka jalan yang paling rasional adalah
              jalan kedua: dijadikan daerah otonom berbasiskkan adat istiadat
              (konsepsi Hatta dan Yamin).

              Toh rekomendasi Hanif tidak diakomodasi oleh Pansus
           RUU Desa DPR RI. Ketika saya, Yando Zakaria, Suhirman
           dan Zen Badjeber bergabung dalam Panitia Kerja RUU Desa
           pada akhir Februari, 2013, diskusi mengenai Pasal 18 ayat
           7 versus Pasal 18 B ayat 2 serta asas rekognisi dan subsid-
           iaritas hadir kembali dan berlangsung alot. Setelah melalui
           proses  diskusi yang  panjang dengan  kami,  Ketua  Pansus,
           Akhmad Muqowam, begitu pasih berbicara tentang kedua
           Pasal itu dan dua asas itu. Muqowam terus menerus berbic-
           ara dalam sidang Panja, bahwa kedudukan desa harus dile-
           takkan dalam payung Pasal 18 B ayat 2 serta berdasar pada
           asas rekognisi dan subsidiaritas. Perdebatan yang panjang
           antara DPR dan pemerintah akhirnya membuahkan kese-
           pakatan bahwa desa berdasarkan pada Pasal 18 B ayat 2 dan
           Pasal 18 ayat 7 serta berasaskan rekognisi dan subsidiaritas.

              Ketika rekognisi dan subsidiaritas sudah ditetapkan se-
           cara resmi sebagai asas pertama dan kedua bagi kedudukan
           desa  dalam UU  No. 6/2014,  banyak akademisi menyam-
           paikan pertanyaan: apa  yang  membedakan  antara desen-
           tralisasi dengan rekognisi-subsidiaritas, atau apakah rek-
           ognisi-subsidiaritas merupakan sisi lain dari desentralisasi.
           Ada juga pertanyaan: kalau teori dan praktik desentralisasi
           sudah lengkap tersedia, bagaimana dengan dasar teori rek-
           ognisi-subsidiaritas?

           36                                          REGULASI BARU,DESA BARU
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42