Page 93 - Buku 9
P. 93

arifan lokal serta prakarsa baru entitas lokal yang adaptif
           terhadap  perubahan, yang di dalamnya mengandung  roh
           dan jati diri sebagai benteng atas gempuran globalisasi.


                                     Tabel 3.1
                                Tipologi desa era Orde Baru



            Kriteria Penilaian  Desa Swadaya  Desa Swakarya  Desa Swasembada
            Pengaruh Luar   Belum ada    Mulai masuk  Jadi pembaharuan
            Adat Istiadat   Kuat dan mengikat   Mulai longgar  Longgar, tidak mengikat
            Teknologi Baru  Belum ada    Mulai dikenal  Dimanfaatkan
            Penduduk tamat SD  < 30%     30% - 60%   >60%
            Pendapatan per kapita   <Rp 12.000,00  Rp 12.000,00 –   > Rp 17.000,00
            per tahun                    Rp 17.000,00
            Produktivitas   Rendah       Sedang      Tinggi
            Administrasi dan   Ada, tetapi belum  Mulai berkem-  Berfungsi baik
            lembaga desa                 bang
                            berkembang
            Infrastruktur dan   Terbatas  Dapat berjalan  Berjalan lancar
            komunikasi
                                 Sumber: Marzali, 1997.


              Semangat dan perspektif  yang menghormati adat dan
           kearifan lokal itu sangat kuat terkandung dalam UU Desa.
           Anggota Pansus Desa, I Wayan Koster, maupun Yando Za-
           karia sebagai tenaga ahli, sangat getol membicarakan dan
           memperjuangkan adat, terutama pengakuan desa adat.
           Dengan berpijak pada asas keberagaman (kebinekaan), UU
           Desa secara tegas membagi dua jenis desa, yakni desa dan
           desa adat. Dengan tetap mengakui dan menghormati adat,



           92                                          REGULASI BARU,DESA BARU
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98