Page 43 - cerita untuk anak cerdas
P. 43

http://www.harunyahya.com/indo/anak/cerita1/cerita1_01.html


                    Ahmad melihat maknanya. “Selaput di antara jari‐jarimu penting bagimu agar bisa
                    melompat dalam jarak yang jauh. Aku tidak punya selaput di kakiku karena aku tidak
                    memerlukannya. Kebutuhan setiap makhluk hidup berbeda‐beda, bukankah begitu?”

                    “Ya, kamu benar. Kamu menyatakannya dengan baik.”















                    Ahmad menjawab, “Allah menciptakan kita dengan cara terbaik untuk memudahkan hidup
                    kita. Kita semestinya bersyukur padaNya karena itu.”

                    “Benar, benar sekali, Ahmad,” temannya setuju. “Tuhan kita menciptakan
                    semua makhluk hidup sesuai dengan lingkungan tempat mereka hidup. Ia
                    memberikan kita apapun yang kita perlukan ketika kita dilahirkan.”

                    “Ya,” kata Ahmad. “Sekarang, kodok kecil, aku harus pergi. Kalau tidak,
                    Ayahku akan mengira sesuatu terjadi padaku. Senang sekali berbincang‐
                    bincang denganmu. Jika di lain waktu aku datang ke sini, aku akan kembali
                    mengunjungimu.”

                    “Aku akan menantimu. Senang juga bertemu denganmu. Selamat tinggal,
                    Ahmad ...” kodok itu berkuak sambil melompat kembali ke dalam semak,
                    dan menghilang dari pandangan Ahmad.
                    Kaki Kodok yang Berselaput

                    Salah satu makhluk menakjubkan yang diciptakan Allah adalah sejenis
                    kodok yang hidup di hutan‐hutan perawan. Ciri paling menarik dari
                    kodok pohon kecil, yang mempunyai kaki‐kaki kecil dan selaput di antara
                    jemarinya, adalah bahwa ia dapat menggunakan kaki‐kakinya untuk
                    terbang dengan meluncur di udara. Ketika kodok kecil ini terbang dari
                    pohon ke pohon, ia menggunakan kaki‐kakinya seperti parasut ketika
                    hendak melunakkan pendaratannya.
                    Dengan membuka selaput di antara jemarinya, kodok menggandakan wilayah permukaan
                    tubuhnya.  Kodok  terbang  dapat  melayang  di  udara  sejauh  lebih  dari  40  kaki  (12  meter),
                    sebelum  mendarat  di  sebuah  pohon.  Dengan  menggerakkan  kaki‐kakinya  dan  mengubah
                    bentuk kaki yang berselaput, mereka bahkan dapat mengendalikan arah terbangnya.









                    Compile by: http://ndahdien.multiply.com
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48