Page 104 - E-modul Siswa Sistem Koordinasi FIX - Sakinah Vinda Putri Kinasih 170341615046
P. 104

ini merupakan respon Anda terhadap bahaya yang terdiri dari respon
                        melawan atau lari atau disebut sebagi respon fight-or-flight (Campbell,
                        2020). Perubahan fisiologis terkoordinasi ini dipicu oleh dua hormon
                        medulla adrenal, yaitu epinefrin (adrenaline) dan norepinefrin
                        (noradrenaline).
                             Epinefrin dan norepinefrin meningkatkan jumlah energi kimia yang
                        tersedia untuk penggunaan segera. Keduanya berperan dalam
                        meningkatkan kecepatan penguraian glikogen di otot hati dan rangka
                        serta meningkatkan pelepasan glukosa oleh sel-sel hati dan asam lemak
                        dari sel-sel lemak. Glukosa dan asam lemak yang dilepaskan ke dalam
                        darah dapat digunakan sebagai bahan bakar oleh sel-sel tubuh. Epinefrin
                        dan norepinefrin juga mempengaruhi sistem kardiovaskular dan sistem
                        pernapasan. Misalnya, epinefrin dan norepinefrin meningkatkan denyut
                        jantung dan melebarkan bronkiolus di paru-paru sebagai tindakan untuk
                        meningkatkan pengedaran oksigen ke sel-sel tubuh. Oleh karena itu,
                        dokter biasanya memberi resep epinefrin untuk menstimulasi jantung atau
                        untuk membuka saluran udara ketika serangan asma. Namun, epinefrin
                        dan norepinefrin juga dapat menyebabkan penyempitan beberapa
                        pembuluh darah dan dilatasi lain. Secara keseluruhan, epinefrin dan
                        norepinefrin berperan dalam mengalirkan darah dari kulit, organ
                        pencernaan, dan ginjal serta meningkatkan suplai darah menuju jantung,
                        otak, dan otot rangka (Campbell, 2020).

                        2.  Korteks Adrenal
                             Korteks adrenal berperan seperti medula adrenal, yaitu memediasi
                        respons endokrin terhadap stres. Namun, jenis stres yang memicu respons
                        dan hormon yang dilepaskan korteks adrenal berbeda dengan medula
                        adrenal.  Korteks adrenal aktif pada kondisi stres seperti gula darah
                        rendah, penurunan volume tekanan darah, dan syok. Kondisi tersebut
                        menyebabkan hipotalamus mengeluarkan hormon pelepas yang
                        merangsang hipofisis anterior untuk melepaskan Adenocorticotropic
                                  (ACTH). ACTH mencapai korteks adrenal melalui aliran darah dan
                        hormone
                        menstimulasi sel-sel endokrin untuk mensintesis dan mensekresi
                        kortikosteroid (Campbell, 2020).
                             Kortikostereoid pada manusia terdiri dari dua jenis, yaitu
                        glukokortikoid dan mineralokortikoid. Glukokortikoid membuat lebih
                        banyak glukosa yang tersedia sebagai bahan bakar melalui sintesis glukosa
                        dari sumber non-karbohidrat, seperti protein. Glukokortikoid juga bekerja
                        pada otot rangka yang menyebabkan pemecahan protin otot menjadi
                        asam amino. Asam amino diangkut ke hati dan ginjal untuk diubah








                                                                                                                    92
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109