Page 67 - SMP_Legenda Putri Pucuk Bukit Kelumpang
P. 67

Dengan  napas  yang  terengah-engah  sang  gadis
            berkata,  “Ayahanda,  be…  benar  apa  yang  dikatakan

            oleh  penasihat  itu.  A…  a...  aku  adalah  putrimu  yang

            telah  engkau  buang  ke  hutan  du...  dulu….  Pada  saat

            aku dibuang ke hutan, a… ku dirawat oleh penjaga bukit
            ini sampai aku dewasa. Aku merindukanmu Ayahanda,

            ju...  juga  Ibunda.  Maafkan  anakmu  ini  karena  belum

            sempat  berbakti  kepada  engkau  Baginda  Raja!  Ma...

            aaf.” Seketika suara sang gadis melemah dan akhirnya
            kedua kelopak matanya menutup perlahan. Gadis cantik

            itu kemudian tidak sadarkan diri.

                Belum  hilang  rasa  terkejut  Sang  Raja  dan  juga

            penasihatnya  tiba-tiba  dari  balik  pepohonan  kembali
            muncul seekor burung yang mempunyai bulu tidak kalah

            indah  dan  berwarna-warni.  Seketika  itu  juga  Sultan

            Mahmud Malim Demawan teringat akan sosok burung

            ini. Burung yang berwarna-warni ini pernah hadir dalam
            mimpinya dengan sosok kakek tua pada saat ia berburu

            di hutan ini dan sebelum sang permaisuri Ratu Malika

            Seri Purnama mengandung anak pertama mereka.









                                                                       57
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72