Page 36 - 1201-SMP-Menak-Jingga-Sj-Fiks
P. 36

PERTEMPURAN DI KALI KENDHIL







                    Tatkala  bunyi kokok ayam  hutan  terdengar bersahut-
            sahutan, satu per satu prajurit Majapahit terbangun dan segera
            membersihkan  diri. Ada  yang  mandi  dan  ada  pula  yang  hanya
            mencuci muka.  Setelah  semuanya  siap, prajurit  Majapahit
            kembali meneruskan perjalanan menuju Prabalingga. Layang Seta
            dan Layang  Kumitir menjadi pemimpin barisan itu,  sedangkan
            Damarwulan dan Menak Koncar hanya berada di belakang.

                  Waktu cepat berlalu, prajurit Majapahit telah keluar masuk
            hutan.  Hanya beberapa  perkampungan yang dilewati karena
            mereka sengaja menghindar  agar tidak menarik perhatian
            masyarakat yang dilewatinya itu. Pada saat matahari tepat berada
            di atas kepala, prajurit Majapahit mulai meninggalkan Pasuruhan.
            Setelah mereka melewati Kali Kendhil (Sungai Kendhil) yang airnya
            jernih, tiba-tiba Damarwulan mengerutkan dahi. Ia samar-samar
            mendengarkan  swara  langkah  gemuruh dari arah  berlawanan.
            Semula  ia sempat  meragukan pendengarannya, tetapi setelah
            memusatkan perhatian secara penuh, suara itu semakin jelas.
                  “Dinda  Seta  dan  Kumitir,  tidakkah  Dinda mendengarkan
            sesuatu yang  mencurigakan?”  tanya Damarwulan  sambil
            memperlambat langkah kudanya.
                  Setelah mengernyitkan dahi sejenak, Layang  Seta  pun
            menjawab, “Betul, Kanda Damarwulan, saya juga mendengarnya.”
            Layang  Seta  segera menghentikan kudanya. Ia  kemudian
            memerintahkan seluruh pasukan untuk berhenti dan bersiap-siap
            menjaga segala kemungkinan. Tak lama kemudian suara gemuruh
            itu semakin lama semakin mendekat. Benar dugaan Damarwulan,
            suara yang bergemuruh itu adalah suara langkah pasukan yang
            beribu-ribu jumlahnya. Mereka siap berperang. Mereka membawa
            tombak tameng, gada, dan perlengkapan prajurit yang lain.





                                         31
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41