Page 102 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 102

78 |  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014


                                                         MANFAAT JAMUR

                       Masyarakat Indonesia umumnya mengenal jamur yang sudah dibudidayakan dan banyak dijual di
                       pasar. Termitomyces atau jamur rayap sangat biasa di Indonesia dan termasuk kudapan yang paling
                       digemari masyarakat. Selain Termitomyces, beberapa jamur yang ditemui di alam dan biasa dikonsumsi
                       oleh masyarakat Indonesia adalah jenis anggota Lactarius, Russula, dan Cantharellus. Dalam perkem-
                       bangannya, masyarakat Indonesia juga mengenal jamur-jamur yang berbadan buah, baik jamur asli
                       Indonesia (Volvariella volvacea) maupun yang berasal dari budi daya luar, seperti Agaricus bisporus
                       dari Eropa, Pleurotus ostreatus dari China, dan Lentinus edodes dari Jepang. Selain itu, masih banyak
                       macam jamur dari alam yang bisa dikenalkan dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain
                       jamur-jamur tersebut, Bisema (1968) melaporkan jenis-jenis jamur lain yang bisa dimakan sebanyak
                       51 jenis jamur dari beberapa kelompok jamur Basidiomycota dan Ascomycota.
                           Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, jamur juga digunakan sebagai bahan obat.
                       Lingzhi (Ganoderma lucidum) diketahui sebagai obat antikanker. Beberapa jenis Cordyceps juga diman-
                       faatkan sebagai bahan obat yang mengatur sistem kekebalan tubuh, antitumor atau menghambat
                       sel tumor, dan penyakit jantung. Salah satu jamur makro yang belum digali manfaatnya adalah
                       jamur-jamur penyebab halusinasi, antara lain Psilocybe, Panaeolus, Pluteus, Gymnopilus, Conocybe, dan
                       Inocybe (Stamets 1996). Dari keenam marga jamur tersebut, Psilocybe paling banyak dikenal orang.
                       Psilocybe dan beberapa marga jamur penyebab halusinasi mengandung psilocybin dan psilocin yang
                       merupakan kandungan utama pada jamur penyebab halusinasi. Saat ini, kedua komponen yang
                       nama kimianya adalah 4 hydroxylated N-dimethyltryptamine (Benjamin 1995) tersebut mulai dipakai
                       oleh salah satu perusahaan obat di Swiss sebagai bahan utama pembuatan obat penyebab halusinasi
                       (psychedelics).
                          Psilocybe diketahui tumbuh di kotoran hewan, lumut, ranting, daun, atau kayu yang busuk, dan
                       habitat tersebut sangat mudah ditemui di Indonesia. Dengan eksplorasi yang intensif, jenis-jenis
                       Psilocybe lainnya dipastikan akan ditemukan.




                     b. Lichens                                        Jumlah jenis lumut kerak di dunia yang
                     Lumut kerak (Lichen) adalah organisme         diketahui adalah sekitar 20.000 jenis. Ber­
                     simbiosis antara jamur dan alga hijau         dasarkan data pada tahun 2013, dilaporkan
                     (Cyanobacteria). Lumut kerak menyebar di      sebanyak 595 jenis dilaporkan dari Indonesia,
                     mana­mana dan diketahui beberapa jenisnya     yang terbanyak 300 jenis dari Jawa, dan terke­
                     merupakan indikator terjadinya polusi udara.   cil 19 jenis dari Kepulauan Sunda Kecil (LSI).
                     Pohon yang ditumbuhi banyak lumut kerak       Dari total jumlah jenis di Indonesia tersebut,
                     menandakan udara belum tercemar, sedang­      sekitar 330 jenis koleksinya disimpan di Her­
                     kan pohon tanpa lumut kerak menandakan        barium Bogoriense. Jumlah jenis Indonesia
                     udara mulai tercemar.                         yang terdeskripsi baru mencapai 3% dari
                                                                   jumlah jenis yang ada di dunia.



                        PERAN LICHEN SEBAGAI BIOINDIKATOR          c. Lumut
                                                                   Lumut merupakan sekumpulan tumbuhan
                       Beberapa marga Lichen yang diketahui jenisnya
                       berfungsi sebagai indikator ada tidaknya polusi   rendah yang termasuk dalam kelompok
                       udara, antara lain Parmelia, Evernia, Lecanora,   tumbuhan berklorofil. Lumut merupakan
                       Usnea, Physcia, Lobaria, Sticta, Ramalia, dan   tumbuh  an pelopor karena tumbuhan ini
                       Lepraria. Selain sebagai indikator polusi, lumut   dapat tumbuh di suatu tempat sebelum tum­
                       kerak juga dimanfaatkan sebagai bahan obat.   buhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena
                       Usnea dayspoga digunakan sebagai bahan obat   tumbuhan lumut berukuran kecil, tetapi
                       antikanker dan berdasarkan data jenis lumut   membentuk koloni yang dapat menutup area
                       kerak di Indonesia, jenis ini tersebar di Jawa,   cukup luas. Lumut juga memegang peranan
                       Kalimantan, dan Sulawesi. Jenis  Usnea lain
                       dimanfaatkan sebagai campuran obat godogan   yang sangat penting dalam ekosistem hutan,
                       dan di beberapa daerah di Indonesia beberapa   yaitu sebagai penyedia oksigen, penyimpan
                       jenis anggota marga  Usnea sering disebut   air karena sifat selnya yang menyerupai spons,
                       dengan kayu angin. Di samping itu, Lobaria   dan sebagai penyerap polutan. Informasi
                       pulmonaria juga digunakan sebagai bahan obat   yang berkaitan dengan potensi lumut belum
                       penyakit paru-paru.                         tergali secara penuh.
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107