Page 175 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 175
Keanekaragaman Genetika | 151
dalam keadaan tumbuh), (2) penyimpanan viabilitas dan integritas genetikanya. Untuk
jangka menengah (penyimpanan dengan karakterisasi dan evaluasi SDGPP secara
metode pertumbuhan lambat atau per- menyeluruh terhadap koleksi yang dimiliki,
tumbuhan minimal), dan (3) penyimpanan perlu dilakukan regenerasi aksesi koleksi
jangka panjang dengan metode kriopreser- penyimpanan jangka panjang yang sudah
vasi. Penyimpanan secara in vitro terutama menurun viabilitasnya serta penyimpanan
diterapkan pada tanaman yang mempunyai data dan informasi mengenai koleksi yang
benih rekalsitran dan yang berkembang biak dimiliki. Informasi mengenai koleksi ex situ
secara vegetatif. dapat diterbitkan dalam bentuk cetak, yang
berisi informasi mengenai data paspor, dan
Kebun SDG buah-buahan di Cibinong
memiliki koleksi berbagai buah-buah tropis data karakterisasi/evaluasi SDGPP atau
sejumlah 1.172 nomor koleksi yang terdiri didokumentasikan dalam bentuk database
atas 18 jenis dan 82 varietas tanaman buah- (KNSDG 2011).
buahan terpilih Indonesia, seperti durian, Koleksi SDGPP secara ex situ tidak
rambutan, belimbing, mangga, sawo, jambu akan pernah lepas dari ancaman kepunah-
air, sirsak, manggis dan jeruk. Selain itu, an, terutama akibat adanya penurunan
terdapat koleksi singkong, talas, dan koleksi viabilitas bahan tanaman yang disimpan,
jarak pagar. Kementerian Pertanian memiliki terutama yang disimpan dalam bentuk benih.
10.592 aksesi tanaman pangan, khususnya Oleh karena itu, meregenerasikan aksesi ex
padi, ubi manis, singkong, kacang tanah, situ yang terancam perlu dilakukan secara
kacang-kacang minor dan umbi minor berkelanjutan. Kegiatan meregenerasikan ak-
lainnya. Koleksi terdiri atas koleksi lapang sesi yang terancam ini, selain perlu dilakukan
dan koleksi biji. Selain itu, koleksi tanaman secara berkelanjutan, juga harus dilaksanakan
perkebunan (kelapa, pala, cengkeh, kelapa secara tepat dan terencana sesuai standar
sawit, karet, teh, kakao, kopi dan lain-lain). baku, terutama untuk mencegah terjadinya
perubahan atau hilangnya integritas genetika
SDG yang dikelola Balai Besar Penelitian
Bioteknologi dan SDG Pertanian meliputi dari aksesi yang dikoleksi.
19 tanaman pangan termasuk padi, jagung, Pengelolaan bank gen sendiri hanya
kedele, kacang tanah, sorgum, kacang hijau, terbatas untuk tanaman-tanaman yang
ubi jalar, gandum, kacang tunggak, talas, ubi menghasilkan benih yang bersifat ortodoks.
kelapa, gembili, ganyong, patat, garut, suweg, Berkaitan dengan hal tersebut, yang dimaksud
dan balitung. dengan meningkatkan kegiatan pelestarian
ex situ adalah suatu upaya pengembangan
Balai Penelitian Obat dan Aromatik
memiliki 5 kebun percobaan, dengan jumlah dan perbaikan metode penyimpanan secara
koleksi 1.116 nomor koleksi dalam bentuk ex situ untuk tanaman-tanaman yang tidak
koleksi lapang, kultur jaringan dan biji. Ke- mudah disimpan dalam bentuk benih, se-
menterian Kesehatan memiliki kebun koleksi perti tanaman-tanaman yang menghasilkan
yang terdiri atas 850 jenis tanaman obat di biji rekalsitran ataupun yang diperbanyak
Tawangmangu. Selain itu, ada beberapa secara vegetatif. Di Indonesia, belum banyak
kebun milik swasta, seperti Mekarsari yang lembaga maupun perorangan yang secara
memiliki koleksi sejumlah 78 keluarga, 326 kontinu melakukan kegiatan penelitian dan
jenis, dan 1.463 varietas buah dan Taman pengembangan metodologi pelestarian ex situ
Bunga Nusantara yang memiliki koleksi yang efektif dan efisien untuk melestarikan
tanaman hias. secara ex situ tanaman-tanaman berbiji
rekalsitran maupun yang diperbanyak secara
Kegiatan pelestarian sumber daya vegetatif.
genetik secara ex situ umumnya dilakukan
dengan eksplorasi/koleksi, karakterisasi, Pada umunya, koleksi ex situ SDG
evaluasi, dan dokumentasi serta monitoring. Indonesia masih belum didokumentasikan
Dokumentasi yang dilakukan adalah untuk dengan baik. Untuk pelestarian dan peman-
menemukan SDG, baik yang telah adaptif, faatan yang optimal, data dasar seharusnya
underutilized crops, maupun kerabat liarnya. tersedia bagi setiap aksesi, di antaranya
Monitoring dilakukan terhadap koleksi yang sebagai berikut:
dimiliki, meliputi monitoring stok SDGPP,