Page 170 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 170
146 | Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014
Tabel 29. Kultivar Unggul Buah Lokal yang Terdapat di Balai Penelitian Buah Tropika
Jumlah aksesi yang telah
Komoditas Pemanfaatan
dimanfaatkan
Pisang 12 aksesi : 2 jenis Hasil evaluasi telah dilepas 2 VUB, sebagai tetua
dalam persilangan untuk menghasilkan varietas
unggul
Mangga 15 aksesi : 1 jenis Hasil evaluasi telah dilepas > 3 VUB, sebagai
tetua dalam persilangan, entris diradiasi untuk
menghasilkan VUB tanpa biji
Manggis Hasil evaluasi telah dilepas 2 VUB
Durian 15 aksesi : 2 jenis Sebagai tetua dalam persilangan, kultur endo-
sperm, entris diradiasi untuk menghasilkan VUB
tanpa biji
Rambutan 1 varietas Bahan untuk kultur endosperm
Salak 10 aksesi : 3 jenis, 2 subjenis Sebagai tetua dalam persilangan dan telah
dilepas 4 VUB
Nenas 18 aksesi : 2 jenis, 4 klon Sebagai tetua dalam persilangan
Semangka 4 aksesi : 1 jenis Sebagai tetua dalam persilangan
Melon 5 aksesi : 1 jenis Sebagai tetua dalam persilangan
Pepaya 25 aksesi : 1 jenis Sebagai tetua dalam persilangan dan telah
dilepas 1 VUB
rian SDG, yang pada beberapa kasus di kebun 2. Kelapa Sawit (Elais guinensis)
koleksi telah menyebabkan kematian (erosi Plasma nutfah kelapa sawit tersebar di
genetika). Sebagai contoh, pada tahun 1991 beberapa lembaga penelitian dan lembaga
terdapat 70 aksesi koleksi anggur dan sampai swasta nasional dan swasta multinasional
dengan tahun 2009 hanya tersisa 46 aksesi. serta produsen benih, di antaranya Pusat
Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), PT Socfin
5.2.4 Tanaman Perkebunan dan Industri Indonesia, PT PP London Sumatra, PT Dami
Mas Sejahtera, PT Tunggal Yunus Estate, PT
Bina Sawit Makmur, dan PT Tania Selatan serta
1. Tebu beberapa calon produsen benih kelapa sawit
Lungkang gen tebu terdiri atas jenis budi lain seperti di Kabupaten Sijunjung. Plasma
daya, Saccharum officinarum, S. barberi, S.edule, nutfah kelapa sawit di PPKS sebagian besar
dan S. sinense. Hanya S. robustum dan S. berada di kebun HGU milik PT Perkebunan
spontaneum yang merupakan jenis liar. Varietas Nusantara IV (PPKS 2007). Kebun plasma
komersial berasal dari persilangan antar jenis, nutfah kelapa sawit di Kabupaten Sijunjung
yaitu persilangan antara S. barberi, S. edule, seluas 1.000 ha akan diisi aksesi tanaman hasil
S. officinarum, S. robustum, S. sinense dan S. eksplorasi dari Kamerun yang dilakukan
spontaneum. Marga yang berkerabat yang oleh Dewan Minyak Sawit Indonesia bekerja
dimasukkan dalam lungkang gen Saccharum sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan
adalah Erianthus, Imperata, Miscanthus, tahun 2008.
Narenga, Nephia, Neyrudia, Sclerostachya, dan Risiko yang dihadapi saat ini adalah
Vetiveria. Jumlah aksesi S. officinarum tercatat
berjumlah 321, dan kerabat liarnya terdiri atas kelestarian plasma nutfah kelapa sawit di
Indonesia sangat rentan, tidak terjamin
128 aksesi S. spontaneum, 25 aksesi S. barberi, dan sewaktu-waktu bisa terancam punah.
26 aksesi S. sinensis dan 71 aksesi S. robusta.
Keberadaan kebun koleksi ini diharapkan
Sebanyak 70 varietas sudah dilepas ter- mampu melestarikan dan mendorong
catat oleh Puslitbang Gula Indonesia (http:// peningkatan keragaman plasma nutfah di
perkebunan.litbang.deptan.go.id/?page_id=174). Indonesia. Koleksi ini nantinya akan diman-
faatkan oleh para pemulia sawit di Indonesia