Page 172 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 172
148 | Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014
NTT, dan Jawa Timur serta 3 aksesi introduksi 8. Kopi
dari Malaysia. Sebanyak 13 varietas sudah Pusat Penelitian Kopi dan Kakao memiliki 36
dilepas (Novarianto 2008), yakni kelapa gen- aksesi kopi dan satu varietas lokal (kopyol
jah kuning bali, kelapa genjah kuning nias, bali) yang sudah didaftar.
kelapa genjah salak, kelapa dalam takome,
kelapa dalam sawarna, kelapa dalam palu,
kelapa dalam tenga, kelapa dalam bali, kelapa 9. Jambu Mete
dalam mapanget, kelapa dalam kima atas, Balittri sudah mendaftarkan lima varietas
kelapa dalam rennel, kelapa dalam lubuk jambu mete hasil pemuliaan, di antaranya
pakam, dan kelapa dalam banyuwangi (http:// MR 851, PK 36, gunung gangsir 1, B02, dan
perkebunan.litbang.deptan.go.id/?p=8852). sagayung muktiharjo 9 (2006–2013). Lima
varietas lokal yang sudah didaftar, yaitu
6. Lada meteor YK, flores timur 1, keliwumbu ende,
muna 1, dan muna II.
Jumlah aksesi lada tercatat berjumlah 35,
dengan satu varietas lokal lada yang su-
dah didaftar, yaitu ciinten dari Kabupaten 5.2.5 Tanaman Hutan
Sukabumi, dan 7 varietas hasil pemuliaan Kementerian Kehutanan menetapkan priori-
sudah didaftar (natar 1, natar 2, petaling 1, tas jenis untuk penelitian dan pengembangan
petaling 2, bengkayang, chunuk, dan lam- tanaman hutan seperti yang tertera pada
pung daun kecil). Tabel 30.
Beberapa penelitian keragaman gene-
7. Kakao tika sudah banyak dilaporkan, di antaranya
Kakao merupakan tanaman introduksi dari keragaman genetika ulin (Sulistyowati et al.
Amerika Selatan. Pusat Penelitian Kopi dan 2005, Rimbawanto et al. 2006, Widyatmoko et
Kakao, Jember (PPKK) memiliki 571 aksesi al. 2011), keragaman genetika eboni (Widyat-
dan lima varietas hasil pemuliaan (ardaciar moko et al. 2011), keragaman genetika Alstonia
10, KW 490, KW 516, KW 514, dan KW 617) scholaris (Poerba et al. 2007), keragam an
yang sudah didaftar (http://ppvt.setjen.deptan. genetika cendana (Poerba et al. 2007), dan
go.id). keragaman genetika ramin (Gonystylus
bancanus) (Yulita et al. 2010).
Tabel 30. Jenis Tanaman Hutan Prioritas untuk Penelitian dan Pengembangan
No. Jenis Prioritas Fokus Penelitian
1 Cendana (Santalum album) Konservasi ex situ, uji genetika/identifikasi molekuler, perbanyakan
vegetatif, pengendalian hama dan penyakit, biologi reproduksi,
silvikultur, kandungan kimia
2 Ulin (Eusideroxylon Konservasi gen ex situ, biologi molekuler, perbanyakan vegetatif,
zwageri) silvikultur
3 Araukaria (Araucaria Konservasi gen ex situ, biologi molekuler, uji progeni, perbanyakan
cunninghamii Mudie) vegetatif, silvikultur, kandungan kimia
6 Melaleuca cajuputi Powell Biologi reproduksi, hidrologi
7 Acacia mangium Pengendalian hama dan penyakit, uji multilokasi, silvikultur, evaluasi
F2, biologi reproduksi, teknologi kayu, hidrologi
8 Eucalyptus spp. Pengendalian hama dan penyakit, uji multilokasi, silvikultur, evaluasi
F2, biologi reproduksi, teknologi kayu, hidrologi
9 Alstonia spp. Mikrobiologi, perbanyakan vegetatif dan generatif, konservasi gen
ex situ, pembentukan populasi perbanyakan dan silvikultur. Uji
kualitas kayu A. scholaris dan A. angustiloba
10 Intsia spp. Konservasi ex situ dan in situ, uji genetika/identifikasi molekuler,
perbanyakan vegetatif dan generatif, uji progeni, silvikultur
11 Tectona grandis Uji klonal, silvikultur, uji genetika/identifikasi molekluler, teknologi
kayu, uji kualitas kayu
12 Ebony (Diospyros celebica) Studi molekuler genetika, perbanyakan vegetatif
Sumber: Kementerian Kehutanan 2012