Page 166 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 166

142 |  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014

                         Permasalahan utama pengembangan           maju, (e) pengembangan perlindung an
                     pisang nasional adalah sistem usaha tani      komoditi pisang, (6) peningkatan mutu, (f)
                     yang masih bersifat tradisional. Hingga       pengembangan kawasan sentra produksi,
                     saat ini, belum ada penerapan teknologi       (g) pengembangan kelembagaan petani, (h)
                     budi daya yang sesuai standar teknik budi     pengembangan sarana dan prasarana kebun,
                     daya (SOP). Dengan kata lain, usaha budi      dan (i) pengembangan agroindustri pedesaan
                     daya masih bersifat sampingan dan belum       (http://www.litbang.deptan.go.id).
                     didukung dengan sarana dan prasarana
                     usaha yang memadai. Selain itu, masih ada
                     beberapa faktor yang menjadi masalah pada     Keragaman dan Pemanfaatan Sumber Daya
                     upaya pembudidayaan pisang, di antaranya      Genetika Pisang
                     serangan layu Fusarium yang disebabkan        Pisang termasuk marga  Musa,  ordo
                     oleh jamur Fusarium oxysporum f.sp. cubense   Zingiberales, suku Musaceae.  Pusat asal
                     (FOC), penanganan pascapanen masih bersifat   usul Musa spp. terdapat di Asia Tenggara,
                     tradisional serta belum dilakukannya grading   sedangkan pusat keanekaragaman sekunder
                     (pengelasan) dan standardisasi produk.        terdapat di Afrika bagian Timur dan Tengah.
                         Sasaran produksi pisang tahun tahun       Lungkang gen Musa termasuk jenis-jenis liar
                     2025  ditargetkan  sebesar  11.266.000  ton.   dan kultivar budi daya.
                     Sebagian besar produksi tersebut digu-            Pisang liar (berbiji dan diploid) diklasifi-
                     nakan untuk memenuhi konsumsi dalam           kasikan berdasarkan jenis, sedangkan pisang
                     negeri, kebutuhan industri pengolahan,        budi daya/kultivar (varietas yang dibudi daya,
                     dan untuk peningkatan ekspor. Strategi        tidak berbiji, partenokarpi, dan diperbanyak
                     yang akan ditempuh dalam pengembangan         secara  vegetatif/klonal)  diklasifikasikan
                     pisang adalah (a) pengembangan varietas       berdasarkan kelompok genom (AA, BB,
                     unggul, (b) pe nyiapan benih, (c) pewilayah-  AB, AAA, AAB, ABB, AAAB). Marga Musa
                     an komoditas, (d) penerapan teknologi         terdiri atas 66 jenis (http://www.theplantlist.


                                      KULTIVAR PISANG YANG DAPAT DITEMUKAN DI INDONESIA





































                       Foto: Poerba et al. 2013
                       Kultivar pisang yang terdapat di beberapa daerah di Indonesia: (dari kiri ke kanan) pisang kapal,
                       pisang ambon, pisang barangan, pisang paget, pisang pulau pinang, pisang ambon hijau, pisang
                       talas, pisang awak, pisang kepok, pisang mas, pisang pulo, pisang jari buaya
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171