Page 94 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 94
70 | Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014
JENIS IKAN ENDEMIK DI DANAU SINGKARAK
Danau Singkarak terletak di Provinsi Sumatra Barat merupakan
danau vulkanis dan mempunyai luas sebesar 122,20 km dengan
2
kedalaman maksimum 296 m dan kedalaman rata-rata sebesar 136
m. Sumber air Danau Singkarak berasal dari Sungai Sumpur yang
masuk dari sebelah utara, Sungai Paninggahan sebelah barat, dan
Sungai Sumani sebelah selatan. Sungai yang mengalirkan air danau
keluar, satu-satunya adalah Sungai Ombilin, di mana hulu Sungai
Ombilin terletak di Desa Ombilin, Kabupaten Tanah Datar.
Hulu sungai ini terletak di sebelah timur Danau Singkarak dan
merupakan hulu Sungai Indragiri yang bermuara ke pantai timur (Provinsi Riau). Saat ini di Danau Singkarak
sudah dibangun PLTA. Jenis ikan endemik Danau Singkarak adalah ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
dan jenis-jenis ikan lainnya yang terdapat di danau adalah asang (Osteochilus brachynopterus), turiq
(Cyclocheillichthys), dan sasau (Hampala sp). Sumber: Syandri (1996) dalam KLH (2008).
(50%/40 jenis), Sulawesi (33,85%/44 jenis), 6. Krustasea
Sumatra (23,21%/52 jenis), Papua (16,35%/34 Tingkat endemisitas krustasea air tawar
jenis), Jawa (6,49% /10 jenis), dan paling ren Indonesia yang disajikan di bawah ini be
dah Kalimantan (5,29%/12 jenis) (Gambar 44). lum sepenuhnya menggambarkan kondisi
sebenarnya. Selain taksonomiwan yang
5. Ikan Air Tawar membidangi taksa ini sangat sedikit, juga
Berdasarkan data yang ada tercatat bahwa data yang tercantum di bawah ini terpe
ngaruh pula dengan daerah jelajah ekspedisi
19,5% (243 jenis) ikan air tawar di Indonesia
adalah endemik. Tingkat endemik paling yang belum menyeluruh ke semua kawasan
nusantara. Sampai dengan tahun 2014 tercatat
tinggi tercatat di Papua, kemudian disusul endemisitas krustasea air tawar paling tinggi
Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, dan yang
paling rendah adalah Jawa (Gambar 44). di Indonesia adalah kawasan Sulawesi diikuti
oleh Kalimantan, Papua, Sumatra, Jawa, Nusa
KLH (2008) mencatat bahwa 76% dari 68 Tenggara, dan paling rendah Maluku (Tabel
jenis ikan yang ditemukan di danau di Su 14).
lawesi adalah endemik. Tercatat delapan jenis Seiring dengan jumlah endemisitasnya,
ikan endemik di Danau Poso, dan sekitar 27 maka banyak jenis krustasea air tawar yang
jenis ikan endemik hidup di kompleks Danau perlu mendapatkan prioritas konservasi
Malili (Danau Matano, Mahalona, dan Towuti). karena kondisi kawasan dan populasi saat
Beberapa jenis ikan endemik yang terdapat di ini yang sangat mengkhawatirkan. Dari data
kompleks Danau Malili adalah Nomorhamphus yang tersedia, kawasan yang perlu mendapat
cf. brembachi (Hemirhamphidae), Oryzias kan prioritas konservasi di antaranya adalah
matanensis (Oryziidae), Telmatherina antoniae, Sulawesi karena jumlah jenis yang perlu
T. prognatha, T. opudi, T. sarasinorum, T. dilindungi atau dikonservasi sebanyak 26.
obscura, T. abendanoni, T. wahyuni, T. celebensis, Perlindungan konservasi lainnya yang sangat
Paratherina woltericki, P. striata, Tominanga mendesak adalah untuk kawasan Jawa (4),
aurea, T. sanguicauda (Telmatherinidae) (Su Sumatra, Kalimantan, dan Bali (2), sedangkan
listiono et al. 2005 dalam KLH 2008). Maluku dan Papua (1) (Tabel 15).
Tabel 14. Endemisitas Krustasea Air Tawar
Sumatra Jawa Kalimantan Sulawesi Nusa Tenggara Maluku Papua
Jumlah Jenis 56 38 42 91 23 20 62
Endemik 22 11 25 65 6 3 34
Endemisitas (%) 39,28 28,95 59,52 71,43 26,09 15 54,83
Sumber: Puslit Biologi-LIPI 2014, in prep