Page 65 - E-Modul Pendewasaan Usia Perkawinan
P. 65
D. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Menurut sifatnya pelayanan bimbingan dan konseling mendapatkan fungsi sebagai
berikut
1. Fungsi Pencegahan (Preventif) 2. Fungsi Pemahaman
Fungsi pencegahan ini merupakan pencegahan
Fungsi pemahaman ini dimaksudkan
terhadap timbulnya masalah.Bantuan pelayanan
untuk memberikan pemahaman
yang diberikan agar permasalahan yang timbul
terhadap suatu hal kepada individu
atau yang sedang terjadi tidak menghambat
untuk mendapatkan pelayanan.
program atau kegiatan dan perkembangannya.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
3. Fungsi Perbaikan atau Pengentasan Fungsi pemeliharaan dan perkembangan dalam
Fungsi perbaikan dalam konseling adalah konseling ini bermanfaat untuk memelihara dan
bagaimana cara individu atau kelompok dapat mengembangkan keseluruhan kepribadiannya
memecahkan dan mengatasi masalah yang dengan percaya diri, terarah, dan berkelanjutan
sedang terjadi dengan diri mereka. sehingga dapat mempertahankan hal-hal yang
positif.
Memberikan kesempatan dan
5. Fungsi Advokasi
pengalaman bagi remaja untuk
Fungsi advokasi dalam konseling menghasilkan membuktikan dan mengembangkan
kondisi yang lebih matang terhadap pengambilan potensinya dalam bidang pelayanan
keputusan klien saat sedang menghadapi masalah.
saling membantu.
E. Fase-Fase Proses Konseling
Dalam melakukan konseling harus melalui beberapa fase proses konseling yaitu :
Persiapan (Preparation)
Dalam fase persiapan ini biasanya klien menyiapkan hal apa saja yang akan
disampaikan kepada konselor pada saat proses konseling. Biasanya klien
merasa berat untuk datang konseling karena merasa takut untuk
menyampaikan masalahnya kepada konselor.Begitupun dengan konselor, pada
saat pertemuan pertama konselor berharap agar klien bisa terbuka dengan
masalah yang sedang dihadapi klien.Maka diperlukan skill komunikasi yang
baik agar terciptanya konseling yang indah.
Pembukaan (Preamble)
Kata preamble dapat diartikan sebagai pembukaan keseluruhan proses
konseling. Pertemuan pertama inilah yang menjadi penentu apakah proses
konseling bisa dilanjutkan atau tidak. Disinilah diharapkan konselor mampu
menciptakan hubungan yang baik dengan klien. Dengan terciptanya hubungan
baik pada klien akan menanamkan rasa percaya klien pada konselor untuk
mengungkapkan masalahnya. Demikian juga konselor menunjukkan sikap
menerima tanpa syarat kepada klien agar klien merasa nyaman saat bercerita
dalam proses konseling tersebut.
61