Page 75 - Menjadi Guru Yang Mau dan Mampu Mengajar secara Menyenangkan
P. 75
mungkin dimiliki seseorang tentang kata jas hujan jika dia tinggal di
daerah yang banyak turun hujan. Mungkin, jas hujan Anda ini tak hanya
melindungi Anda dari cuaca yang tak bersahabat, tapi ia menjadi teman
akrab yang menjaga kesehatan Anda, melindungi pakaian rapi Anda di
bawahnya, dan menyebabkan Anda menerima banyak pujian. Jas hujan
Anda, oleh karenanya, memiliki makna “yang dihayati” bagi Anda, makna
yang berkembang seiring waktu dan menjadi berarti bagi Anda lewat
pengalaman pribadi.
Di kelas, konsep Perang Vietnam bisa diungkapkan baik dalam tingkat
makna “yang dirumuskan” atau tingkat makna “yang dihayati”. Yang
terakhir mungkin terjadi jika gurunya adalah seorang veteran Perang
Vietnam yang menceritakan pengalaman yang diingatnya pada murid-
muridnya. Di sini, kita akan membahas pemelajaran yang penuh makna,
dan makna yang dimaksud di sini mengacu pada makna “yang dihayati”
dan bukan makna “yang dirumuskan” yang berasal dari kamus yang tidak
melibatkan emosi.
Biologi Makna
Banyak dari makna-dihayati yang kita miliki dalam hidup sudah “ada di
dalam diri”. Makna ini seolah-olah makna yang “sudah dipasang” (built-
in) di dalam otak kita. Satu contoh adalah respons manusia terhadap
kesedihan yang dirasakan karena penyakit dan kematian. Manusia telah
belajar selama berabad-abad bahwa hidup itu penuh makna dan harus
dilindungi. Makna yang tidak “dipasang” sedikit lebih rumit. Nilai penting
kuliah bagi seseorang, misalnya, didapat dari makna “buatan” yang
dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar kita, budaya, dan pengalaman
pribadi kita selama bertahun-tahun.
Tak ada satu tempat khusus terbentuknya makna dalam otak.
Pemindaian otak menunjukkan bahwa daerah-daerah yang berbeda
yang diaktifkan bergantung pada sifat kejadian dan jenis makna yang