Page 15 - BAB V - LAJU REAKSI
P. 15
5.4 Teori Tumbukan
Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain, jiak partikel-partikel yang terdapat dalam
zat saling bertumbukan. Tumbukan yang terjadi akan menghasilkan energi untuk
memulai terjadinya reaksi. Terjadinya tumbukan tersebut disebabkan oleh adanya
partikel-partikel zat selalu bergerak dengan arah yang tidak teratur. Tumbukan antar
partikel yang bereaksi tidak selalu menghasilkan raeksi. Hanya tumbukan yang
menghasilkan energi yang cukup serta arah tumbukan yang tepat yang menghasilkan
reaksi. Tumbukan seperti ini disebut tumbukan yang efektrif. Ada tiga hal yang
mempengaruhi laju reaksi, yaitu:
1. Frekuensi tumbukan
2. Energi partikel reaktan
3. Arah tumbukan
Dalam suatu reaksi, partikel reaktan harus memiliki energi minimum sehingga
menghasilkan tumbukan yang efektif. Energi ini disebut dengan energi pengaktifan atau
energi aktivasi (Ea). Semua reaksi baik itu reaksi eksoterm maupun endoterm
memerlukan Ea. Reaksi yang dapat berlangsung pada suhu rendah memiliki Ea yang
rendah. Sebaliknya, reaksi yang dapat berlangsung pada suhu tinggi berarti memiliki Ea
yang tinggi. Ea ditafsirkan sebagai energi penghalang antara reaktan dengan produk.
Reaktan harus di dorong agar dapat melewati energi penghalang tersebut sehingga dapat
berubah menjadi produk. Hubungan energi aktivasi dengan reaksi eksoterm dan
endoterm dapat dilihat pada Gambar 5.5
Sumber : https://bit.ly/3wDO8ND
Gambar 5.5 Hubungan Ea dengan reaksi eksoterm dan endoterm