Page 9 - BAB V - LAJU REAKSI
P. 9

B.     Waktu Paro
                      Selanjutnya  jika  reaksi  telah  berjalan  separoh,  maka  waktu  yang  diperlukan

               disebut waktu paroh atau t ½ . Jadi [A] =  ½[A]0.
               Untuk reaksi orde satu : In [A] = In [A]0 – k t

               Sehingga                    In ½[A]0 = In [A]0 – k t ½

                                           k t ½  = In 2

                                           t ½ =       2
                                                 
               C.     Reaksi Orde Dua
                      Suatu  reaksi  dikatakan  mempunyai  orde  dua,  apabila  besarnya  laju  reaksi

               merupakan  pangkat  dua  dari  peningkatan  konsentrasi  pereaksinya.  Artinya,  jika
               konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali semula, maka laju reaksi akan meningkat sebesar

               (2)  atau empat kali dari semula. Apabila konsentrasi pereaksi dinaikkan tiga kali semula,
                  2
               maka laju reaksi akan menjadi (3)  atau sembilan kali dari semula.
                                                  2
               Berikut reaksi orde dua yang hanya tergantung pada konsentrasi satu zat
                         k
               A                                    B

                                             [  ]                  d[A]
                                                       2
                                        = −     =   [  ]           r=-   =k dt
                                                                   [  ] 2
               Integral dengan batas C0, C dan O, t diperoleh

                                         d[A]                       1
                                     − ∫      =k  ∫ dt       atau      =   k t +C
                                         [  ] 2                     A

                                     1     1                     1     1
                                        -     = k t        atau          =  +k t
                                     [A] [  ] 0                 [A] [  ] 0
               Grafik 1/[A] terhadap t dari persamaan tersebut diperoleh garis lurus dengan kemiringan

               k dan jelajah ½[A]0.


                                           1

                                          [  ]





                                                  α
                                          1
                                                                            Tgα = k
                                         [  ] 0

                               Gambar 5.3 Grafik 1/[A] terhadap t untuk reaksi orde dua
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14