Page 13 - BAB II - STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR
P. 13

1 3p                  -1, 0, +1                 3
                                               2 3d               -2, -1, 0, +1, +2            5

                                                0 4s                     0                     1

                                               1 4p                  -1, 0, +1                 3
                         4 (N)
                                               2 4d               -2, -1, 0, +1, +2            5

                                                3 4f          -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3        7


               d.     Bilangan Kuantum Spin (s)

                      Bilangan kuantum spin (s) menunjukkan arah putaran atau spin atau rotasi sebuah
               elektron pada sumbunya. Arah rotasi elektron bisa searah jarum jam (clockwise) atau

               berlawanan arah dengan jarum jam (anticlockwise). Oleh karena itu diberi nilai ±. Arah
               rotasi yang searah jarum jam diberi notasi + atau simbol . Sedangkan yang berlawanan

               arah dengan jarum jam diberi notasi – atau . Bilangan kuantum spin merupakan dasar

               pengisian elektron dalam orbital.


               2.3    KONFIGURASI ELEKTRON
                      Suatu cara penulisan yang menunjukkan distribusi elektron dalam orbitalorbital

               pada kulit utama dan subkulit disebut konfigurasi elektron. Pada penulisan konfigurasi

               elektron perlu dipertimbangkan tiga aturan (asas), yaitu prinsip Aufbau, asas larangan
               Pauli, dan kaidah Hund.

               a.     Prinsip Pengisian Elektron (Prinsip Aufbau)

                      Elektron-elektron dalam suatu atom berusaha untuk menempati subkulit-subkulit
               yang  berenergi  rendah,  kemudian  baru  ke  tingkat  energi  yang  lebih  tinggi.  Dengan

               demikian, atom berada pada tingkat energi minimum. Inilah yang disebut prinsip Aufbau.
               Jadi, pengisian orbital dimulai dari orbital 1s, 2s, 2p, dan seterusnya. Pada gambar dapat

               dilihat  bahwa  subkulit  3d  mempunyai  energi  lebih  tinggi  daripada  subkulit  4s.  Oleh

               karena itu, setelah 3p terisi penuh maka elektron 21 berikutnya akan mengisi subkulit 4s,
               baru kemudian akan mengisi subkulit 3d.

               Konfigurasi electron juga digambarkan dengan diagram orbital yangmenunjukkan spin

               elektronnya:
               1H : 1s 1

                                        1
                                                      1s
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18