Page 33 - SD_Bohong Merinang
P. 33

pakaian yang bagus, bisa menutupi badannya yang kurus
            itu saja sudah cukup. Ibunya tidak pernah membelikan

            pakaian  untuknya  karena  tidak  pernah  memiliki  uang

            yang berlebih. Beberapa lembar pakaian itu diperoleh

            dari pemberian tetangga yang kasihan kepadanya.
                Drama  perpisahan  antara  ibu  dan  anak  selesai.

            Setelah menjalani perjalanan panjang, mereka pun tiba

            di  Kota  Medan.  Sesampai  di  Medan,  sang  juragan  itu

            pun menitipkan Simpersah kepada saudagar yang kaya
            raya.  Saudagar  itu  berkewarganegaraan  Indonesia

            keturunan Tionghoa. Saudagar itu hidup menduda dan

            memiliki seorang putri yang sebaya dengan Simpersah.

            Istrinya  meninggal  beberapa  hari  setelah  melahirkan
            putri mereka sehingga gadis kecil itu tidak mengenali

            wajah ibunya. Sang anak tumbuh dalam perawatan dan

            pengasuhan ayahnya. Sebenarnya, putri sang juragan

            adalah anak yang cerdas. Hanya mungkin karena tidak
            mengenal sosok seorang ibu, ia tumbuh dengan karakter

            yang  sedikit  tertutup  dan  egois.  Juragan  tersebut

            berharap  dengan  kehadiran  Simpersah,  ia  memiliki

            teman untuk berbagi dan bermain.





                                                                       23
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38