Page 31 - SD_Bohong Merinang
P. 31

Simpersah berbalik dan berlari untuk memeluk ibunya.
            Namun,  senyum  sang  ibu  sudah  menjadi  obat  untuk

            kesedihannya.  Senyum  itu  telah  menguatkan  hatinya

            untuk meninggalkan Kampung Sicike-Cike dan ibunya.

            Senyum  itu  selalu  menawar  rasa  lelah  dan  sakitnya
            sekian lama. Ia lalu menundukkan kepala, air matanya

            jatuh sepanjang jalan yang ia lewati.












































                                                                       21
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36