Page 14 - Buku Ajar Perpajakan ( PPh Pasal 21 )_Neat
P. 14

3.  Pemberi kerja orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas,

                      tetapi hanya mempekerjakan orang pribadi untuk melakukan pekerjaan rumah tangga atau
                      pekerjaan bebas dalam rangka menjalankan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.




                  HAK DAN KEWAJIBAN PEMOTONG PAJAK


                  Hak Pemotong Pajak
                  Berikut ini hak-hak pemotong pajak menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang

                  Pajak Penghasilan.
                   a.  Pemotong Pajak yang terjadi kelebihan jumlah penyetoran PPh Pasal 21 karena jumlah PPh

                      Pasal 21 yang terutang dalam 1 (satu) tahun kurang dari jumlah PPh Pasal 21 yang telah

                      disetor, berhak untuk mengajukan permohonan pengembalian kelebihan jumlah tersebut
                      kepada Direktorat Jenderal Pajak. Permohonan pengembalian harus dilakukan selambat-

                      lambatnya pada bulan Februari tahun berikutnya setelah tahun pajak berakhir, dan harus
                      memenuhi  persyaratan  administratif  serta  melampirkan  dokumen  yang  diperlukan.

                      Kelebihan  jumlah  tersebut  dapat  dikembalikan  seluruhnya  atau  dipergunakan  sebagai
                      pengurang jumlah PPh Pasal 21 yang harus disetor pada bulan-bulan berikutnya.

                   b.  Pemotong Pajak memiliki hak untuk meminta perpanjangan waktu dalam penyampaian

                      Surat  Pemberitahuan  (SPT)  Pajak  Penghasilan  (PPh)  Pasal  21.  Perpanjangan  waktu  ini
                      harus diminta sebelum jangka waktu yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan

                      berakhir,  dan  harus  memenuhi  persyaratan  administratif  yang  berlaku.  Permohonan

                      perpanjangan  waktu  dapat  diajukan  secara  tertulis  dan  disampaikan  kepada  Kantor
                      Pelayanan Pajak yang berwenang. Namun, walaupun telah diperpanjang, pemotong pajak

                      tetap harus membayar jumlah PPh Pasal 21 yang terutang pada tanggal jatuh tempo yang
                      telah  ditetapkan.  Hal  ini  harus  diingat  oleh  pemotong  pajak  agar  tidak  terkena  sanksi

                      administrasi maupun sanksi pidana jika terlambat membayar atau tidak membayar sama
                      sekali.

                   c.  Pemotong  Pajak  memiliki  hak  untuk  mengajukan  keberatan  jika  tidak  setuju  dengan

                      keputusan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak terkait dengan PPh Pasal 21.
                      Proses pengajuan keberatan dilakukan dengan menyampaikan surat keberatan ke kantor

                      pajak  yang  bersangkutan  dalam  jangka  waktu  3  bulan  sejak  diterimanya  surat





                                                                                                           10
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19